Agensi AS Tolak Protes Jeff Bezos Terhadap Kontrak SpaceX untuk NASA

Kampartrapost.com – Pada Jumat (30/7) badan pemerintah AS Government Accountability Office (GAO) menolak protes yang dilayangkan oleh pendiri perusahaan antariksa Blue Origin, Jeff Bezoz, atas keputusan NASA dalam memilih SpaceX milik Elon Musk dalam misinya pendaratan di bulan.

Protes ini muncul setelah pada bulan April memilih perusahaan antariksa besutan Elon Musk, SpaceX dan memberi kontrak sebesar 2,9 miliar dolar. Blue Origin dan SpaceX memang terkenal memiliki persaingan yang ketat dalam perlombaan eksplorasi luar angkasa.

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) mengatakan jika mereka menolak atas protes yang diajukan Blue Origin dan menyebut tindakan ini tidak pantas. Mereka juga menyimpulkan jika pemberian kontrak kepada SpaceX tidak melanggar aturan yang ada.

Baca juga: Komedian dan Konten Kreator, Profesi yang Tetap Bisa Bertahan di Kondisi Pandemi Covid-19

Blue Origin sampai saat ini masih belum berkomentar atas pernyataan yang diberikan Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO).

Ia berpendapat jika pemberian kontrak NASA kepada SpaceX merupakan keuntungan yang tidak adil dengan membiarkannya merevisi harganya. Dynetics, unit dari Leidos Holdings, juga belum berkomentar apa-apa atas pernyataan ini.

Pada Senin lalu Bezos juga menawarkan untuk menutupi 2 miliar dolar biaya dari NASA. Jika mereka memberikan Blue Origin kontrak untuk membuat pesawat ruang angkasa yang rencananya akan dilakukan untuk misi pendaratan dibulan.

April bulan lalu, NASA memberikan kesempatan untuk perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX ini kesempatan untuk membangun pesawat ruang angkasa miliknya yang nantinya akan dibuat untuk melakukan pendaratan di bulan bersama beberapa astronot.

Dalam sebuah surat yang diperuntukkan untuk Kepala Administrator NASA, Bill Nelson, Bezos mengatakan jika ia akan membebaskan biaya NASA hingga dua miliar dolar dan membayar misi orbital untuk memeriksa teknologinya.

Sebagai ganti pembebasan biaya tersebut, Bezos akan menerima kontrak dengan harga yang sudah ditetapkan dan menutupi kelebihan biaya pengembangan system.

Baca juga: 8 Fakta Wahyana, Wasit Bulu Tangkis Indonesia yang Pimpin Final Olimpiade Tokyo

“Tanpa persaingan, ambisi NASA untuk menjelajahi bulan akan tertunda dan pada akhirnya tidak akan memenuhi kepentingan nasional,” Tutur Bezos.

Sebelum memilih SpaceX, NASA mencari pesawat ruang angkasa untuk melakukan perjalanan ke bulan untuk pertama kalinya setelah pendaratan manusia pertama kali pada tahun 1972.

Berita Terkait