Arab Saudi Menghapus Persyaratan Wali Pria bagi Wanita yang Berhaji

Arab Saudi, Kampartrapost.com – Bulan lalu secara resmi pemerintah Arab Saudi menghapus persyaratan haji bagi kaum wanita, yakni mereka mengizinkan kaum perempuan menunaikan haji tanpa adanya wali laki-laki.

Pada hari Sabtu (18/07) kemarin, melansir dari wsj.com, Lina Mokhtar dan satu saudara perempuannya menjadi salah satu bagian dari kelompok terbatas yang bias mengikuti ibadah haji. Terdiri dari kurang lebih 60 ribu jamaah yang merupakan kelompok kedua yang diperbolehkan melaksanakan ibadah haji selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Pada tahun-tahun biasanya lebih dari dua juta orang yang mengunjungi mekkah dan melaksanakan ibadah haji.

Baca juga: Prancis Memperketat Aturan Tes Covid untuk Pelancong dari Inggris dan Eropa

Mokhtar sendiri terkejut dengan adanya kebijakan baru ini, namun ia juga bersyukur dan memuji kebijakan baru tersebut.

“Awalnya ini agak sulit karena kita tergantung pada orang lain atau meminta temani mahram anda,” kata peneliti pasar Jeddah yang berusia 40-an. “Sekarang kamu bisa pergi sendiri.”

Beberapa teman wanita Mokhtar juga ikut mendaftar dan memanfaatkan kesempatan ini. Kesempatan untuk melakukan haji tanpa adanya wali laki-laki merupakan perubahan yang disambut dengan baik oleh wanita muslim diseluruh dunia.

Keputusan untuk menghapus persyaratan mahram adalah langkah baru mpemerintah Arab Saudi untuk melonggarkan pembatasan pada perempuan dan memperluas hak-hak perempuan. Khususnya untuk warga Arab Saudi sendiri, menurut kritikus selama ini wanita menjadi warga negara kelas dua.

Baca juga: Toko-toko di Arab Saudi Tetap Buka Meskipun Waktu Sholat Tiba

Pada tahun 2019, Arab Saudi mulai mengizinkan wanita pergi ke luar negeri sendiri tanpa adanya mahram laki-laki. Pemerintah sebelumnya juga mencabut izin mengemudi bagi wanita, bahkan mereka memenjarakan aktivis perempuan yang menyerukan dan mengkritik pemerintah tentang hak-hak perempuan.

Bagi Mokhtar, ini adalah kali kedua ia menunaikan ibadah haji. Namun bedanya kali ini ia melakukannya dengan saudara perempuannya, tidak dengan laki-laki sebagai wali atau mahramnya. Ia pertamakali melakukan ibadah haji pada usia 20-an dan saat itu ia hanya gadis muda yang melakukan ibadah untuk memenuhi kewajibannya.

Tetapi sekarang ia merasa sudah jauh lebih dewasa dan ingin lebih fokus lagi dalam menjalankan ibadah haji.

“Sekarang saya sudah lebih dewasa dan itu akan menjadi ibadah yang lebih berarti bagi saya,“ kata Mokhtar. “Ini akan menjadi pengalaman yang berbeda.“

Meskipun ada perubahan resmi yang memungkinkan perempuan pergi haji tanpa mahram laki-laki, namun tidak semua orang bisa ikut mendaftar haji.

Baca juga: Jejak Tsunami 1,5 Kilometer Kala Asteroid Punahkan Dinosaurus

Semua peserta haji harus pergi dengan perusahaan haji yang membantu mengatur perjalanan selama haji berlangsung. Para peserta haji akan melakukan perjalanan dari Mekkah ke Jeddah pada hari sabtu secara terorganisir.

Selain menyiapkan mental dan material, Mokhtar juga menyiapkan pakaian haji yang cocok serta tidak lupa membawa masker, tisu dan handsanitizer. Ritual ibadah haji yang biasanya berlangsung selama lima hari ini akan berlangsung satu hari lebih lama, dikarenakan ibadah haji ini juga mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di Arab Saudi.

Berita Terkait