Kematian Akibat Covid-19 Membludak, Presiden Brasil Dituntut Mundur

Brazil, Kampartrapost.com – Puluhan ribu massa turun ke jalan sejak Sabtu (3/7) melakukan demo besar-besaran terkait penanganan Covid-19 di bawah pemerintahan Brasil, Jair Bolsonaro.

Protes terjadi akibat dari berbagai macam fenomena meliputi pandemi di Brasil. Per Juni 2021, kematian dari Covid-19 di Brasil mencapai angka 500.000. Korban kematian pandemi negara itu berada di urutan kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.

Sementara itu, Presiden Bolsonaro kini terjerat tuduhan atas penyimpangan terhadap pengadaan vaksin. Yang mana pemerintah Brasil menandatangani impor 20 juta dosis vaksin dari Bharat Biotech India yang penuh kejanggalan.

Baca juga: Gabriel, Bocah 9 Tahun Asal Riau yang Masuk Agama Islam

Pada Jumat (2/7), seorang hakim Mahkamah Agung, menyetujui permintaan jaksa agung penyelidikan atas peran Bolsonaro dalam skandal vaksin tersebut.

Demonstran berkumpul lebih dari 40 kota untuk menuntut pemakzulan (pencopotan) Bolsonaro dan akses yang lebih besar ke vaksin untuk melawan COVID-19.

Mengukutip dari The Guardian, Minggu (4/7/), para pengunjuk rasa mengekspresikan kemarahan atas peran Presiden Bolsonaro terhadap kisruh pandemi Di Brasil.

“Saya di sini karena kita benar-benar harus mengeluarkan monster ini dari kekuasaan dan merebut kembali Brasil,” kata Magda Souza, seorang demonstran berusia 64 tahun.

Saat dia berbaris melalui pusat kota Rio de Janeiro bersama suaminya, José Baptisa. “Kami dikelilingi oleh barbarisme,” tambah Souza saat helikopter polisi mengitari kerumunan.

Baca juga: Kawasan Wisata Pantai Kuta Bali Ditutup selama PPKM Darurat

“Kami tidak bisa membiarkan kehancuran ini berlanjut,” kata Silvia Buarque, aktor terkenal yang mengatakan Bolsonaro harus segera melepaskan jabatannya.

Sejak awal pandemi, Presiden Bolsonaro sendiri telah banyak mendapat kritik atas respons skeptisnya terhadap Covid-19. Semua itu akibat ia mengabaikan vaksinasi, pemakaian masker, serta pentingnya jaga jarak dan penerapan lockdown di Brasil.

Berita Terkait