Lakukan Suap, Direktur Weibo Media Sosial Raksasa China Ditangkap

China, Kampartrapost.comPada Selasa (10/8/2021) Pihak Berwenang China telah menangkap direktur hubungan masyarakat media sosial China terbesar, Weibo Corp. Media China melaporkan kasus ini karena direktur Weibo tersebut telah melakukan suap dan membuat kerugian besar bagi perusahaan.

Pihak kepolisian setempat mencurigai Mao Taotao, Direktur Hubungan Masyarakat Weibo, telah melakukan suap dengan jumlah yang besar. Hal itu pun membuat perusahaan Weibo Corp mengalami kerugian yang sangat besar.

Menurut memo internal yang dikirim kepada Staf dan telah terbit di media lokal, kasus dugaan suap tersebut juga banyak merugikan kepentingan perusahaan.

Sebuah sumber mengatakan jika memo tersebut sangat akurat.

Baca juga: Luncurkan Ancaman Keamanan, Korea Utara Kecam Latihan Militer Bersama AS dan Korea Selatan

“Sesuai dengan kebijakan perusahaan dan hukum yang ada, kami telah memutuskan untuk memecat Mao sebagai hukuman. Kami juga tidak akan mempekerjakannya kembali,” tulis memo tersebut.

Memo tersebut juga mengatakan jika Mao telah ditangkap oleh pihak berwenang setempat dan akan menjalani serangkaian hukum yang berlaku.

“Sebagai seorang karyawan lama dan kepala departemen penting. Dia telah gagal bertindak sebagai panutan dan seorang pemimpin. Ia telah jatuh ke godaan terbesar selama menjabat yang membuat kami mengalami kerugian dan menyesal telah mempekerjakannya,” tambah memo itu.

Melansir dari media berita Reuters, pihak perusahaan Weibo masih belum menanggapi komentar atas insiden penyuapan ini. Mereka masih bungkam ketika wartawan Reuter menghubungi mereka.

Baca juga: Duta Besar Kanada Kecewa, China Ngotot Vonis 11 Tahun Penjara Warga Kanada atas Spionase

Mantan Direktur Hubungan Masyarakat, Mao Taotao juga masih belum bisa segera menerima panggilan wawancara dari wartawan Reuters.

Perusahaan teknologi China telah menggandakan penyelidikan terhadap kasus korupsi dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka meningkatkan penyelidikan bersamaan dengan kampaye anti-korupsi yang berlangsung oleh Presiden Xi Jinping. Hal ini juga bersamaan ada saat angka korupsi dan profil mereka melunjak setelah perkembangan teknologi.

Awal tahun ini, pihak berwenang telah menangkap mantan wakil presiden Kuaishou karena dugaan korupsi. Sementara Tencent Holdings mengatakan jika salah satu eksekutif perusahaannya masih diselidiki oleh pihak verwenang atas dugaan korupsi juga.

Sektor teknologi China juga terlibat dalam kontroversi lain minggu ini. Alibaba Group, yang merupakan bagian dari pemilik Weibo Corp masih menghadapi penyelidikan. Mereka mengalami dugaan atas tuduhan pelecehan seksual oleh seorang karyawan terhadap manajer dan kliennya.

Masih belum ada laporan yang menunjukkan kasus-kasus tersebut saling terkait.

Baca juga: Pelecehan seksual: Gubernur New York mengundurkan diri setelah terjerat kasus, digantikan perempuan

Berita Terkait