Mahasiswa UMM Buat Alat Untuk Atasi Illegal Fishing

Kampartrapost.com – Illegal fishing atau penangkapan ikan juga hewan laut lainnya secara ilegal kerap terjadi di Indonesia. Tidak hanya itu, benda-benda asing seperti drone yang bebas berkeliaran di daerah kelautan menjadi salah satu faktor penyebab terganggunya keseimbangan makhluk hidup yang ada di laut. Selain itu, juga mengganggu ekosistem.

Alat seperti pendeteksi dinilai sangat bermanfaat dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Karena dengan pelacakan, maka gangguan yang ada di laut Indonesia dapat teratasi sehingga makhluk yang ada di dalamnya juga tenang.

Baca juga: Langkah Siaga Hadapi Potensi Bencana Alam Ala Kemensos

Lima mahasiswa inspiratif asal Universitas kota Malang diketahui telah membuat terobosan dalam rangka menyelesaikan permasalahan ini. Mereka juga telah melakukan pendanaan langsung guna membuat alat yang diciptakan menjadi lebih baik dan dapat bekerja dengan semestinya.

Guna mendeteksi hal asing di wilayah laut Indonesia, lima orang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ciptakan radar pelacak benda.

Awwaludin Rasyid Al-Malik selaku Ketua dari kelompok pembuatan radar itu mengatakan pada Jum’at (23/7), “Rancangan radar pelacak ini adalah buah dari implementasi Teknologi Internet of Think (IoT). Pembuatan radar ini bertujuan untuk menjaga laut Indonesia dari penangkapan ikan secara ilegal, bahkan benda asing seperti drone yang terjadi pada awal tahun lalu.”

Baca juga: Dana Perpanjangan PPKM Capai Angka Rp 55,2 Triliun

Lima mahasiswa yang merancang alat pendeteksi tersebut adalah Awwaludin Rasyid Al-Malik selaku ketua, Atha Caesarda, Rafi Naufal, Zidni Ilman Nafian, Bagus Setyawan, dan Rafiqa Nur Pratiwi.

Alasan kelompok mahasiswa UMM itu menciptakan radar pelacak benda untuk wilayah laut adalah karena adanya penangkapan ikan secara ilegal. Selain itu juga adanya benda asing seperti drone tak terhalang di lautan yang ada di Indonesia.

Kelima mahasiswa itu mengungkapkan, kerapnya nelayan asing melakukan illegal fishing di daerah Zona Eksklusif Regional (ZEE) laut Indonesia menjadi alasan mereka menciptakan alat tersebut. Alat itu dapat mendeteksi hal-hal yang dapat mengganggu ekosistem laut.

Memberi dukungan, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi pada Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) di bulan Mei lalu telah memberikan bantuan dana pada alat rancangan para mahasiswa tersebut.

Baca juga: Klasemen Olimpiade Tokyo Sabtu 24 Juli: Indonesia ke-19

Berita Terkait