Meskipun Terlibat Konflik Sejarah, Korea: Kami Terbuka Berdialog dengan Jepang

Korea Selatan, Kampartrapost.comPada hari Minggu (15/8/2021) Presiden Korea Selatan Moon Jae-In mengatakan jika pemerintahannya tetap terbuka untuk berdialog dengan Jepang untuk meningkatkan kerjasama. Selain itu, Presiden Monn juga ingin menyelesaikan konflik sejarah yang lama telah merusak hubungan bilateral.

Presiden Moon dalam pidatonya tepat pada hari peringatan kebebasan yang menandai 76 tahun kemerdekaan dari kolonial Jepang, mengatakan jika Korea dan Jepang harus bekerjasama untuk mengatasi kesulitan dan terus mendorong kerjasama berdasarkan nilai-nilai demokrasi dan ekonomi pasar.

“Pemerintahan kami tetap buka pintu dialog untuk bersama-sama menanggapi masalah kedua negara terkait  konflik sejarah yang belum juga usai. Akan tetapi kamu juga siap dan juga ancaman dunia. Termasuk Covid-19 dan perubahan iklim,” kata Presiden Moon.

“Untuk mengatasi masalah konflik sejarah. Kami akan menyelesaikannya melalui tindakan dan praktik yang sejalan dengan nilai-nilai universal dan standar masyarakat internasional,” tambahnya.

Baca juga: Taliban Mengamuk, Austria Tegas Deportasi Pengungsi Afghanistan

Hubungan kedua negara memang sudah mengalami dalam tahap terburuknya dalam beberapa dekade terakhir karena adanya pengingat penjajahan. Setelah pengadilan Korea memerintahkan Tokyo untuk memeberikan kompensasi kepada para korban yang telah dipaksa bekerja untuk perusahaan Jepang. Pada masa penjajajhannya.

Putusan tersebut mendapat teguran dari Tokyo. Mereka mengatakan jika masalah tersebut sudah terselesaikan di bawah perjanjian 1965 yang kemudian membuat penormalan hubungan diplomatik dan pengaturan lain.

Pidato Moon tersebut hadir setelah menteri pertahanan Jepang mengunjungi kuil Yasukuni, simbol masa lalu imperalis negara tersebut dan titik antara Korea Selatan dan China.

Baca juga: Banyak Kecaman, Kesepakatan Pipa Minyak Israel-UEA Ancam Kerusakan Terumbu Karang Eilat

Bulan lalu, Presiden Monn mengatakan batalnya kunjungannya ke Tokyo untuk menyaksikan kontingen Korsel bertanding dan mengadakan pertemuan puncak pertama dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga.

Moon telah mengatakan jika harapannya adanya Olimpiade di Tokyo ini menjadi solusi diplomatik untuk konflik sejarah. Selain itu Presiden Moon juga mengatakan jika ini adalah ajang untuk mempromosikan pemulihan ekonomi. Bersama dengan Jepang meskipun adanya pembatasan karena Covid-19.

Mereka juga berencana untuk menghidupkan kembali pembicaraan yang terhenti dengan Korea Utara. Meskipun saat ini Korea utara masih mengecam tindakan latihan militer bersaman yang diadakan oleh AS- Korea Selatan.

Baca juga: Penelitian zat kimia dalam gading ungkap ‘riwayat hidup’ gajah purba

Berita Terkait