Presiden Ceko Milos Zeman meminta maaf kepada Serbia atas pemboman Beograd pada tahun 1999

INTERNASIONAL, KAMPARTRAPOST.COM – Presiden Ceko Milos Zeman telah meminta maaf kepada Serbia atas serangan udara yang dilakukan NATO pada tahun 1999 terhadap bekas Yugoslavia.

Serangan tersebut berlangsung selama tiga bulan yang bertujuan untuk memaksa diktator Slobodan Milosevic untuk mengentikan perlakuan kekerasan terhadap separatis Albania di Kosovo.

Baca juga: Perdana Menteri Jerman Beri Dukungan untuk Pemerintahan Israel

Serangan NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat itu berhasil menghentikan perang Kosovo dengan memakan korban hingga lebih dari 13.000 nyawa.

Perdana Menteri Ceko Milos Zeman mengatakan bahwa negara Ceko adalah pihak “yang terakhir” selama kampanye pengeboman yang menyetujui aksi untuk melakukan serangan udara.

“Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta maaf atas pemboman di bekas Yugoslavia,” kata Zeman dalam kunjungan resmi Presiden Serbia Aleksandar Vucic ke Praha, Selasa, 18 Mei dilansir dari euronews.

Zeman menambahkan bahwa negaranya telah berjuang dengan keras untuk mencari mitra aliansi agar mampu menggagalkan upaya pemboman tersebut. Namun pada akhirnya Ceko tidak bisa memberikan pengaruh yang kuat karena dihadapkan dengan tantangan domestik atas hubungannya dengan Rusia.

Baca juga: Kunjungi Michigan, Presiden AS disambut Ratusan Masyarakat yang Pro Terhadap Palestina

“Dulu kurangnya keberanian” kata Zeman.

“Dengan permintaan pengampunan ini, saya menyelesaikan trauma lama karena penyesalan membebaskan. Saya mengatakannya dan saya menyelamatkan jiwa saya.”

Ucapan permohonan maaf oleh Zeman ini disambut dengan terimakasih oleh Presiden Serbia Vucic.

“Selamanya berterima kasih” respon Vucic.

“Kata-kata yang baru saja dia katakan tentang penyerangan belum pernah diucapkan sebelumnya,” tambah Vucic.

Serangan udara yang dilakukan NATO selama 11 minggu tersebut merupakan intervensi militer pertama oleh Aliansi terhadap negara-negara berdaulat dalam 50 tahun sejarah.

Baca juga: Presiden Vucic Memuji Keberanian Presiden Ceko Ungkap Kebenaran Sejarah Agresi NATO 1999

Intervensi ini dipimpin oleh Amerika Serikat tanpa mendapat persetujuan awal dari PBB. Hingga saat ini Serbia tidak mengakui deklarasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008 dari bekas provinsinya bersama dengan sekutu Serbia, Rusia dan Cina.

Berita Terkait