Semakin Lengket, Indonesia-Turki Jalin Kerja Sama Teknologi Luar Angkasa

Turki, Kampartrapost.com – Perkuat kerja sama bilateral, Indonesia dan Turki resmi jalin kerjasama dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU) baru di Teknofest 2021 di kota metropolis Istanbul, Turki.

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengadakan pertemuan dengan menteri Industri dan Teknologi Turki, Mustafa Varank. Indonesia yang kebetulan menjadi tamu kehormatan dalam pameran teknologi dan kedirgantaraan memudahkan Gobel dalam mengatur pertemuan tersebut.

“Kami memiliki pemahaman dan tujuan yang sama bahwa Indonesia dan Turki harus menjalin kerja sama dalam bidang teknologi kedirgantaraan dan luar angkasa,” kata Gobel.

Indonesia yang diwakili oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani nota kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Turkey Aerospace Industries (TAI) yang disaksikan oleh rachmat Gobel dan anggota DPR serta duta besar untuk Turki di Istanbul, Turki.

Baca juga: Pesawat Listrik Rolls-Royce Lakukan Penerbangan Perdana, Tercepat di Dunia?

Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak telah bersepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan pesawat N291 milik PTDI. Pengembangan ini termasuk kapasitas dan sumber daya manusia, serta kerja sama dalam pengembangan teknologi luar angkasa.

Kedua pihak sama-sama memproduksi suku cadang pesawat-pesawat komersial besutan Boeing maupun Airbus. Namun keduanya memiliki kekuatan yang berbeda. PTDI memiliki kekuatan teknologi pesawat komersial. Sedangkan TAI memiliki kekuatan teknologi pesawat miiter.

“Kami bekerja sama dalam perpanjangan produksi pesawat N219, serta modernisasi dan perpanjangan umur armada pesawat CN235 milik Turki,” kata KBRI dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Jobkeeper Dapat Atasi Ekonomi Australia Selama Pandemi? Begini Pendapat Ahli!

Selain itu, PTDI juga telah menandatangani sebuah kerja sama dengan Hava Elektronik Sanayi ve Ticaret AS (Haveslan) terkait dengan simulator pesawat N219. PTDI telah merancang pesawat N219 model baru dan akan segera memproduksinya.

“DPR terus mendorong agar Indonesia semakin kuat dalam teknologi dirgantara. Apa yang sudah BJ Habibie wariskan harus diteruskan dan ditingkatkan,” kata Gobel.

Teksnofest, acara teknologi terbesar di Turki akan berlangsung selama enam hari. Latihan yang mulai pada hari Selasa dan akan terus berjalan sampai hari Minggu di Atatürk Airport.

TurKi juga salah satu dari pengguna pesawat CN 235, produk kerjasama dengan Casa Spanyol dan PTDI.

“Turki akan belajar dari Indonesia dalam teknologi sipil dan Indonesia akan belajar dari Turki dalam hal teknologi pesawat militer,” tukas Gobel.

 

Baca juga: Mengapa lava letusan gunung dan laut saat bertemu begitu mempesona sekaligus ‘sangat berbahaya’?

Berita Terkait