Skandal Pegasus Spyware: Ponsel Presiden Prancis Jadi Target Mata-Mata Israel

Prancis, Kampartrapost.com – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, nomor ponselnya termasuk dari daftar 14 kepala negara yang menjadi target peretasan oleh klien perusahaan spyware Israel NSO Group.

“Pengungkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya… seharusnya hal ini membuat para pemimpin dunia merinding.” Kata sekertaris jenderal Amnesty, Agnes Callamard.

Diantara target potensial yang ditemukan dalam daftar 50 ribu nomor telepon yang dibocorkan ke Amnesty dan Jurnalisme yang berbasis di Paris. Nomor ponsel yang termasuk dalam target peretasan Israel adalah Presiden Cyril Ramaphosa dari Afrika Selatan dan Barham Salih dari Irak.

Surat kabar setempat mengatakan bahwa tidak ada kepala negara yang menawarkan smartphone mereka untuk pengujian oleh forensic yang mungkin dapat mendeteksi apakah ponsel mereka sudah terinfeksi spyware Pegasus besutan NSO Israel ini.

Baca juga: Luncurkan Jet Tempur Siluman ‘Checkmate’ Terbaru, Rusia: 300 Jet akan Terjual Habis

“Kami menemukan nomor ponsel Presiden Prancis dalam daftar, tetapi kami jelas tidak dapat melakukan analisis teknis terhadap ponsel Emmanuel Macron untuk menentukan apakah ponsel Macron sudah terinfeksi Pegasus atau belum.” Kata kepala Forbidden Stories, Laurent Richard.

Laporan ini juga mendapat tanggapan serius dari kantor kepresidenan. “Jika ini benar-benar terjadi, itu jelas masalah yang sangat serius.” Kata juru bicara kepresidenan.

Awalnya yang memiliki akses data nomor bocor yang menjadi target NSO Israel adalah Forbidden Stories. Sebuah perusahaan nirlaba yang berbasis di Paris dan Amnesty internasional yang kemudian dibagikan kepada beberapa media termasuk The Washington Post, The Guardian dan Le Monde.

Pada hari Selasa (20/7) pemerintah Maroko yang sebelumnya tertuduh sebagai klien NSO membantah laporan tersebut. Mereka dengan tegas membantah telah menggunakan spyware Pegasus untuk memata-matai Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

“Pemerintah Maroko menolak keras kampanye media palsu, manipulatif dan jahat terus menerus.” Kata pemerintah Maroko dalam sebuah pernyataan. ”Kami menolak keras tuduhan palsu yang tidak berdasar ini dan menantang mereka.. agar mereka memberikan bukti nyata yang mendukung tuduhan mereka.”

Baca juga: Jadwal Surfing Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Sumber kebocoran data NSO dan bagaimana prosesnya belum terungkapkan secara jelas. Sementara, nomor ponsel yang ada dalam data belum berarti benar semua. Data tersebut hanya menunjukkan target potensial NSO Israel dalam memata-matai pemerintahan, jurnalis dan aktivis di seluruh media top dunia.

Berita Terkait