Turki Menyampaikan Peluang Ditemukannya Cadangan Gas Alam Baru di Laut Hitam

INTERNASIONAL, KAMPARTRAPOST.COM – Pada hari senin (24/05/2021), Turki mengisyaratkan beberapa ‘kabar baik’ mengenai kegiatan eksplorasinya di Laut Hitam. Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki Fatih Dönmez membeberkan bahwa timnya mendapatkan kemungkinan penemuan cadangan gas alam baru.

Setahun lalu, Kapal pengeboran pertama milik Turki yang bernama Fatih menemukan 405 miliar meter kubik (bcm) gas alam di sumur Tuna-1 di ladang gas Sakarya, sekitar 100 mil laut (185 kilometer) di utara pantai Laut Hitam Turki.

“Mari kita tunggu bulan Juni untuk perkembangan terbaru. Pekerjaan (kita) akan selesai pada bulan Juni,” Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Fatih Dönmez mengatakan kepada penyiar swasta, A Haber.

Baca juga: 14 orang meninggal dunia akibat kecelakaan kereta gantung di Italia Utara

Lapangan gas Sakarya cukup besar, lanjut Dönmez. “Ini adalah bidang yang kami harapkan. Data seismik baru juga menegaskan harapan kami … Kami tidak akan membuat pernyataan sampai kami yakin. Ini adalah pekerjaan besar dan penting.”

Dilansir dari DailySabah.com, pekan lalu Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu heran jika mereka akan segera mengumumkan penemuan cadangan gas alam baru.

“Kami mendapatkan kabar baik, dan dengan ini, jangan heran jika Anda segera mendapatkan berita tentang minyak atau gas alam (penemuan lainnya),” ujar Erdogan.

Dönmez, Menteri Energi dan Sumber Daya Turki, menjelaskan bahwa kementeriannya mengerahkan  kapal-kapal pengebor untuk terus bekerja.

Baca juga: Mulai 1 Juni Mendatang: Nasabah Bank Pelat Merah Milik BUMN Terapkan Tarif Berbayar Untuk Cek Saldo Dan Tarik Tunai

Kanuni, kapal pemboran ketiga milik Turki yang bergabung dengan armada pengebor tahun lalu, mulai melakukan tes sumur laut dalam di sumur Türkali-2 awal bulan ini, kata Dönmez.

Dia mencatat bahwa Kapal Pengebor Fatih sedang mempersiapkan pemboran baru untuk mempersiapkan lapangan produksi dan Kanuni akan bertanggung jawab untuk membuka sumur untuk produksi.

Sumur Türkali-2 akan diikuti oleh sumur Türkali-1 dan Tuna-1. Kapal Fatih melakukan pemboran di ketiga sumur dan Kanuni akan melakukan pekerjaan penyelesaian dan pengujian lubang bor.

Kapal seismik Barbaros Hayreddin Paşa juga tiba di Laut Hitam bulan lalu dan berlabuh di Pelabuhan Filyos tempat ia menjalani proses pemeliharaan.

Baca juga: Wisata Batu Tilam Kampar Dianugerahkan Peringkat Terbaik Satu Kategori Surga Tersembunyi Terpopuler

Kapal itu “melanjutkan studi seismik 3D di Laut Hitam,” kata Dönmez.

Barbaros Hayreddin Paşa adalah salah satu dari dua kapal seismik di armada bersama dengan Oruç Reis. Keduanya sudah lama mewakili Turki untuk bertugas melakukan aktivitas eksplorasi energi di Mediterania.

Kapal pengeboran Yavuz juga telah beroperasi di Mediterania Timur.

Peneliti tengah mengembangkan metode terbaru untuk membawa gas Laut Hitam ke daratan. Turki bertekad untuk menghubungkan gas tersebut ke sistem transmisi negara pada tahun 2023.

Penyaluran gas dari ladang tersebut diharapkan mampu berjalan pada tahun 2023, dengan perkiraan aliran gas tahunan 5-10 bcm dan diharapkan meningkat secara bertahap untuk mencapai 15 bcm pada tahun 2025. Daya sebesar ini cukup untuk memenuhi 30% dari permintaan gas tahunan negara.

Baca juga: Felicia Mantan Kaesang Laporkan Netizen Indonesia ke Polisi Singapura, Ini Sebabnya

Turki sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan menyelesaikan pengeboran 40 sumur produksi di ladang gas Sakarya pada tahun 2028.

Namun, Dönmez menekankan, “Tidak perlu menunggu begitu banyak sumur dibor untuk produksi awal.

Ia melanjutkan, “Setelah lima sampai enam tahun pertama, kita bisa memasukkannya ke dalam rantai produksi. Pada 2027-2028 kita sudah mencapai tingkat produksi yang maksimal,” imbuhnya.

Cadangan gas alam tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Turki terhadap Rusia, Iran dan Azerbaijan untuk perihal impor energi.

Seperti yang ketahui, sejauh ini Turki memenuhi sebagian besar kebutuhan gas alamnya dengan impor energi dari negara tetangga. Penemuan cadangan gas alam yang besar ini diharapkan dapat secara signifikan memangkas tagihan impor Turki, yang berjumlah sekitar $ 12 miliar (TL 100,68 miliar) setiap tahun.

Berita Terkait