Kampartrapost.com – Jaga lancar dan keamaanan acara Pekan Olahraga Nasional XX di Papua, Mabes Polri kirim 1.600 anggotanya ke lokasi.
Asisten Kapolri bidang Operasi Irjen Pol Imam Sugianto konfirmasi hal itu pada wartawan.
Pasukan 16 SSK (Satuan Setingkat Kompi) akan kawal perlombaan nasional yang untuk tahun ini diselenggarakan di daerah timur Indonesia itu.
Aparat yang akan kawal PON XX adalah anggota dari satuan Brimob Nusantara.
Baca juga: Kabar Gembira untuk Warga Jakarta! Pemerintah Rencanakan Segera Buka Tempat Wisata
Mereka akan jaga ketertiban juga cegah jika ada bahaya yang tampak di tempat pelaksanaan.
PON XX akan berlangsung di bulan Oktober, yang mana tinggal sebulan lagi.
Berbagai persiapan mulai tampak untuk sambut perhelatan itu.
Daerah Papua sendiri adalah daerah dengan kasus teror yang cukup tinggi.
Baca juga: Muncul Varian Baru Covid-19, Ma’ruf Amin Minta Akses Masuk RI Diperketat
Baru-baru ini terjadi aksi pembunuhan pada dua orang rombongan Danrem 181/PVT Brigjen TNI Indra Heri juga tim Yonif Raider 762.
Aksi yang timpa dua anggota tentara itu buat warga Aifat Raya, Kabupaten Maybrat, Papua Barat tinggalkan rumah mereka untuk mengungsi.
Aksi teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu buat warga takut berada di lokasi sekitar teror.
Upaya telah TNI/Polri lakukan untuk jaga lokasi.
Baca juga: Pasca-Teror Penembakan KKB Terhadap Rombongan Danrem, Warga Maybrat Papua Barat Mengungsi
Mereka bentuk pos-pos gabungan keamanan juga jaga daerah teror.
Aparat minta warga yang mengungsi agar kembali ke rumah mereka, karena TNI/Polri akan upayakan keselamatan masyarakat.
Teror yang terjadi di bumi cendrawasih itu buat tak sedikit masyarakat Indonesia khawatir.
Acara berskala nasional akan jalan di lokasi yang masih rawan teror, apalagi baru saja ada kasus terjadi.
Kapolda Papua dan Papua Barat sendiri ungkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang buat warga cemas itu hanya komunitas kecil.
Mereka sama sekali tak wakili warga Papua.
Label teroris yang disematkan pada KKB juga hanya untuk kelompok teror itu saja dan mereka harus tanggung jawab atas tindakan bejat yang dilakukan itu, tambahnya.