11 Siswa Tewas saat Menyusuri Sungai dalam Kegiatan Pramuka di Ciamis

Kampartrapost.com – Kejadian memilukan baru saja menimpa sejumlah siswa MTS Harapan Baru Ciamis. Diketahui 11 orang tewas tepat setelah dibawa arus Sungai Cileuer, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis.

Hal itu terjadi saat para siswa melaksanakan kegiatan pramuka. Polisi saat ini melakukan penyidikan lebih lanjut atas kasus yang timpa para murid tingkat sekolah menengah pertama tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono pada Sabtu (16/10/2021) menyebutkan, ia dan pihaknya akan profesional dalam pemeriksaan.

Ia juga akan proporsional, yaitu seimbang dalam pemecahan perkara.

Baca juga: Kena Dampak Ekonomi, Pengusaha Perkirakan Bali Rugi Rp.140 T Selama Pandemi

Belum diketahui sebab dari kejadian itu, apakah karena unsur kelalaian atau lainnya.

Pihak kepolisian telah laksakanakan olah tempat kejadian perkara.

Yang mana tempat itu jadi lokasi pelaksanaan kegiatan menyusuri sungai yang bertepatan di Sungai Cileueur di Kecamatan Cijeungjing pada Jumat (15/10/2021).

Setelah tempat kejadian diperiksa, sungai tempat para siswa menyebrang punya kedalaman 70 cm, tetapi di titik lokasi siswa-siswa ditemukan tewas daerah sungai punya kedalaman kurang lebih 2 meter.

Baca juga: BPS Catat Impor Jagung Sejumlah Rp.401,45 Miliar Masuk RI pada September 2021

Empat orang saksi yang saat itu ada di lokasi kejadian telah pihak polisi periksa untuk dimintai keterangan.

Namun belum ada pemeriksaan lebih lanjut pada pihak sekolah karena masih dalam susasana duka, atas meninggalnya 11 pelajar secara mendadak tersebut.

Dari hasil olah tempat kejadian juga tak ditemukan peralatan keselamatan seperti tali dan pelampung untuk menyebrangi sungai.

“Kami akan menelusuri hal ini bisa sampai terjadi, kenapa hal ini tidak bisa dicegah pada saat itu, dimana saat itu ada beberapa hal yang bisa dicegah,” ungkap Wahyu.

Baca juga: Kemenag Respons Sorotan Media Asing soal Suara Azan di Jakarta Berisik

Dari keterangan, para siswa saat melakukan kegiatan menyusuri sungai hanya bergandengan tangan, di atas batu sungai yang licin.

Musibah tersebut jadi berita duka bagi keluarga korban dan pihak sekolah.

Serta jadi pembelajaran pula untuk pihak lain dalam pengamanan sebelum melakukan suatu hal yang punya risiko tinggi.

Berita Terkait