Amerika Serikat, Kampartrapost.com – Permerintah Amerika Serikat mengirimkan tiga ribu pasukannya ke bandara Kabul guna untuk membantu evakuasi staff kedutaan AS. Langkah ini diambil karena menyoroti Afghanistan yang kian memanas akibat kecepatan Taliban dalam merebut sebagian besar wilayah Afghanistan.
Departemen Kementrian Luar Negeri mengatakan jika kedutaan akan terus berfungsi, akan tetapi keputusan untuk membawa ribuan pasukan tentara AS. Menandai hilangnya kepercayaan As pada pemerintah Afghanistan dalam melawan Taliban.
Pengumuman itu datang setelah Taliban mengumumkan keberhasilannya merebut kota barat Herat dan Ghazni, ibu kota provinsi di selatan Kabul.
Baca juga:Â Mengejutkan! Exxon dan Chevron Sepakat Ganti Minyak Bumi dengan Energi Bio
“Ini bukan pengabaian. Ini bukanlah evakuasi. Ini juga bukan penarikan besar-besaran,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price. “Ini bentuk dari pengurangan jejak sipil kami.”
Melansir dari Associated Press, Price menolak klaim bahwa langkah yang AS ambil pada hari Kamis mengirimkan sinyal dukungan terhadap pasukan Taliban atau menurunkan moral warga sipil Afghanistan yang ketakutan.
“Pesan yang kami kirimkan kepada rakyat Afghanistan menjadi salah satu bentuk dukungan kami kepada mereka,” tegas Price.
Preisden Joe Biden, masih tetap bersikukuh untuk mengakhiri 19 tahun misi As di Afghanistan pada akhir bulan ini meskipun adanya serangan Taliban ke Afghanistan. Ia telah berunding dengan pejabat senior keamanan nasional semalam. Kemudian ia memberi perintah untuk menambahkan pasukan pada Kamis pagi.
Baca juga: Parlemen Polandia Sahkan RUU Reformasi Media, AS: Ini Akan Membungkam Kebebasan Media
Menteri Luar negeri ANthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Kamis *12/8/2021). AS juga memberi peringatan kepada Taliban secara langsung, bahwa AS akan cepat dalam menanggapi jika Taliban menyerang warga Amerika selama pengerahan militer AS sementara.
Inggris juga telah mengumumkan jika mereka akan mengerahkan pasukannya guna untuk menarik seluruh staf dan warga Inggris yang berada di Afghanistan. Inggris mengerahkan sekitar enam ratus pasukannya untuk membantu warga Inggris meninggalkan Afghanistan.
AS telah menarik sebagian besar pasukannya, akan tetapi tetap mempertahankan sekitar 650 pasukannya di Afghanistan guna mendukung keamanan diplomatik AS.
Kirby mengatakan masuknya pasukan baru bukan berarti AS kembali mengikuti pertempuran dengan Taliban. Mereka hanya memfokuskan diri untuk melindungi diplomatik AS.
“Ini adalah misi sementara dengan fokus yang sempit,” kata Kirby.