Amerika Serikat, Kampartrapost.com – Amerika Serikat resmi telah mengeluarkan paspor pertamanya khusus gender X. Hal ini menjadikan tonggak kemajuan hak-hak warga negara non-biner, interseks, dan gender yang tidak sesuai.
Departemen Luar Negeri pada hari Rabu (27/10/2021) mengatakan paspor gender X akan tersedia awal tahun depan untuk masyarakat umum. Itu tidak mengidentifikasi siapa saja yang telah menerima paspor bergender X.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, mengatakan dalam sebuah Tweet bahwa agensi tersebut terus mengambil langkah-langkah untuk menunjukkan komitmen mereka. Komitmen dalam mempromosikan kebebasan, martabat, dan kesetaraan semua orang gender termasuk LGBTQI+ warga AS.
Baca juga: Para Astronom Temukan Exoplanet Pertama di Luar Galaksi!
.@StateDept continues to take steps to demonstrate our commitment to promoting the freedom, dignity, and equality of all people – including LGBTQI+ U.S. citizens. https://t.co/39tqEgJiNo
— Ned Price (@StateDeptSpox) October 27, 2021
Sementara itu, rencana dalam menawarkan paspor gender X telah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken umumkan pada bulan Juni.
Pada saat itu, ia juga mengumumkan bahwa pemohon paspor akan diizinkan untuk memilih jenis kelamin yang berbeda dengan jenis kelamin pada dokumen kewarganegaraan atau identitas mereka yang lain.
AS mengerahkan utusan khusus untuk memajukan hak asasi manusia lesbian, gay, biseksual, transgender, queer dan interseks (LGBTQI+).
Jessica Stern, menyebut langkah itu bersejarah dan mengatakan mereka membawa dokumen pemerintah sejalan dengan kenyataan hidup dengan stereotip yang luas dari karakteristik dan identitas gender manusia.
Baca juga: Dua Orang Tewas Setelah Banjir Bandang Terjang Italia
“Ketika seseorang memperoleh dokumen identitas yang mencerminkan identitas aslinya, mereka hidup dengan martabat dan rasa hormat yang lebih besar,” kata Stern.
Sementara itu, AS bergabung dengan beberapa negara termasuk Australia, Selandia Baru, Nepal, dan Kanada, dalam mengizinkan warganya untuk menentukan jenis kelamin.
“Kami melihat ini sebagai cara untuk menegaskan dan mengangkat hak asasi manusia. Terutama transgender dan interseks dan orang-orang yang tidak sesuai gender dan non-biner di mana-mana,” katanya.