Bahasa Melayu Disebut Juga dengan Bahasa Austronesia

Kampartrapost.com – Bahasa Melayu merupakan bagian dari bahasa Austronesia yang terdiri dari bahasa Melayu Brunei, Melayu Malaysia, Melayu Singapura, dan Melayu Indonesia.

Maka tak heran ada beberapa kesamaan kosakata dalam pelafalan dari beberapa negara seperti Indonesia dengan Malaysia.

Kemiripan bahasa-bahasa rumpun Austronesia ditemukan oleh Antonioa Pigafetta (1519-1533), Cornelis de Houtman dan William von Humbolt.

BACA JUGA: Sempat Vakum karena Pandemi, Gubri Syamsuar kembali Gelar Kegiatan Safari Ramadhan

Mereka menemukan bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Austronesia.

Selain itu, juga ada H. Reland pada tahun 1708 yang menemukan adanya kemiripan penuturan Melayu dengan bahasa-bahasa di Oseania.

Wililiam Marsden salah seorang linguistik pada abad 19 juga menegaskan bahwa masyarakat Pasifik Barat berasal dari Asia.

Dari hasil penelitian Retno Purwanti Bahasa Austronesia Dari Sumatera menemukan bahwa benar adanya bahasa Austronesia berasal dari Sumatera.

Terbukti dari bukti tertulis Melayu Kuno di prasasti tertua di Indonesia, Prasasti Kedukan Bukit.

Kemudian juga dapat ditemukan pada prasasti-prasasti pada abad ke-7 yang juga bertuliskan Melayu Kuno.

Ada prasasti Karangberahi di Jambi, prasasti Kotakapur di Bangka, prasasti Palas, Pasemah, Hujunglangit, Bungkuk di Lampung.

BACA JUGA: Ayah di Pekanbaru Penggal Leher Anak Kandung, Ngaku Dapat Hidayah

Tak hanya dari Jawa, tetapi juga ada prasasti dari Sumatera Barat yang menggunakan Melayu Kuno.

Ada prasasti Amogpahasa, Ombilin, Bandar Bapahat, Pagaruyung 1, Ponggongan, dan Lubuk Layang.

Bukti-bukti tertulis ini menegaskan bahwa bahasa Austronesia berasal dari Nusantara khususnya sumatera.

Penemuan bukti tertulis Melayu Kuno pada prasasti tertua di Indonesia pada masa Kedatuan Sriwijaya ini mengindikasikan pada masa ini asal mula lahirnya penuturan Melayu.

Berita Terkait