Kampartrapost.com – Yakin dengan Indonesia, Bank Dunia optimis ekonomi Indonesia dapat tumbuh hingga lima persen pada tahun 2022.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut berkat usaha pemerintah Indonesia dalam tangani pandemi Covid-19.
Indonesia sendiri punya pendekatan dengan sifat hybrid, yaitu aplikasi pengetatan pada mobilitas guna urus masalah kesehatan.
Meski begitu, usaha topang perekonomian tetap dilakukan.
Baca juga: Kemenko Marves Yakini Indonesia Bisa Battle Ekspor Listrik di Asia Tenggara
Aaditya Mattoo selaku Kepala Ekonom Bank Dunia bagi Kawasan Asia Timur dan Pasifik ungkap bahwa ia dan pihaknya sangat optimis Indonesia tembus tingkat tumbuh ekonomi dekat 5 persen pada 2022.
Hal itu juga jadi bentuk perbaikan, kata Aaditya dalam diskusi virtual update ekonomi Asia Timur dan Pasifik pada Selasa (28/9/2021).
Bagi Aaditya, keputusan pemerintah maju lebih awal dalam rangka buat program vaksinasi ikut andil sebagai faktor yang dorong perekonomian.
Itu karena pemulihan sangat punya kaitan dengan kekebalan tubuh masyarakat.
Baca juga: Presiden Jokowi Kunjungi Riau dan Kepri: Hadiri Penanaman Bakau serta Mangrove
Program vaksinasi yang lebih cepat serta upaya tracing, testing, dan treatment, dan kampanye jaga jarak yang masif ikut serta jadi bagian agar ekonomi semakin pulih.
Jika semua hal itu dilakukan, ia optimis Indonesia dapat urus penyakit tersebut. Langkah-langkah baik akan dapat buat ekonomi kian bangkit.
Keputusan Indonesia yang buka pasar investasi asing juga akan sokong ekonomi makin pulih.
Meski begitu, Indonesia masih harus taruh perhatian pada sisi perdagangan.
Baca juga: Mulai Oktober, 11 Aplikasi Ini Bakal Terintegrasi PeduliLindungi
Reformasi intens yang lebih perlu adalah seperti buka pasar untuk investasi asing juga kompetisi dalam negeri, serta undang-undang baru.
Saat ini Indonesia punya titik lemah, yaitu Indonesia tak baur dalam rantai pasok global dan beri perdagangan yang dapat hambat kompetisi dalam negeri.
Sehingga pada sisi perdagangan, Indonesia masih butuh untuk evaluasi dan buat kebijakan baru.
Untuk yang akan datang, masih ada beberapa tantangan bagi tanah air, yang salah satunya adalah anggaran dan pemerataan vaksinasi.
Itu menjadi masalah karena jumlah penduduk negara yang banyak serta tersebar luas.