Banyak Mahasiswa Indonesia yang Bekerja Tak Sesuai Prodi, Nadiem: Maksimal 20 Persen

Kampartrapost.com – Mahasiswa adalah status yang disandang oleh pelajar perguruan tinggi dengan beragam jurusan yang ditekuni sesuai pilihan masing-masing.

Kendati demikian, dari fakta lapangan sangat banyak lulusan tingkat pendidikan akhir tersebut yang bekerja tak sesuai dengan program studi mereka saat duduk di bangku kuliah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyebutkan persentase mahasiswa yang bekerja sesuai dengan prodi tak lebih dari setengahnya.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam dialog terbatas yang berlokasi di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) pada Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Berknalpot Bising, Polres Trenggalek Sita 61 Unit Motor

Dari data, didapatkan kurang lebih 20 persen mahasiswa di Indonesia yang bekerja sesuai dengan jurusan. Yang mana itu berarti selebihnya mengambil jalan lain.

“Hanya beberapa persen mahasiswa bekerja sesuai dengan prodinya maksimal hanya 20 persen. 80 persen lulusan kita tidak masuk dalam sektor di dalam prodinya,” terang Nadiem.

Sejalan dengan hal itu, pihak pendidikan Indonesia terus mensosialisasikan program yang membantu mahasiswa dalam mengasah keterampilan, yaitu MBKM.

MBKM atau singkatan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah program yang dibangun dengan tujuan agar mahasiswa dapat pelajari banyak ilmu dalam beragam cabang pengetahuan.

Baca juga: Antisipasi Gelombang 3 Covid-19, Pemerintah Putuskan Hapus Cuti Bersama

Program MBKM beri hak kebebasan pada mahasiswa dalam mempelajari ilmu lain di kampus

Jadi tak hanya fokus pada prodi selama kuliah, mahasiswa dibimbing untuk melatih keterampilan lain.

Yang mana hal itu bertujuan sebagai pegangan jika mahasiswa akan mengambil pekerjaan yang tak sejalan dengan studi yang ia lakukan di kampus.

Nadiem menyebutkan mahasiswa minimal menguasai dua atau tiga dari disiplin ilmu.

Baca juga: Sewa Pesawat Garuda Diduga Kemahalan, Arya: Periksa Eks Komisaris-Direksi

Hal tersebut karena persaingan di dunia kerja yang semakin ketat.

Sehingga tak cukup bagi mahasiswa yang baru tamat untuk mencari kerja hanya dengan satu keterampilan saja.

 

Berita Terkait