Baru! Studi Tentang Kehidupan Mars di Meteroit Ditemukan di Antartika

Amerika Serikat, Kampartrapost.com – Para ilmuwan melaporkan pada Kamis (13/1/2021) jika sebuah meteroit berusia 4 miliar tahun dari Mars tidak memiliki bukti adanya kehidupan purba dan primitif di Mars.

Melansir The Associated Press, pada tahun 1996 tim NASA mengumumkan adanya senyawa organik di batu yang tertinggal oleh makhluk hidup.

Namun, beberapa ilmuwan menganggap skeptis hal tersebut dan para peneliti kemudian menolak premis tersebutt dalam beberapa dekade. Premis terbaru ini oleh tim Andrew Steele dari Carnegie Institution for Science.

Baca juga: Sebut Seperti Gengster, Korea Utara Sebut Sanksi AS Tuai Banyak Provokasi

Sampel kecil dari meteorit menunjukkan senyawa kaya karbon sebenarnya adalah hasil dari air. Yang kkemungkinan berasa asin karena mengalir di aras batu untuk waktu yang lama, kata Steele. Penemuan itu muncul di jurnal Science.

Selama awal Mars terbentuk setidaknya dua tumbukan terjadi di dekat batu, memanaskan permukaan planet di sekitarnya.

Sebelumnya tumbukan ketiga memantulkannya dari planet merah dan ke luar angkasa jutaan tahun yang lalu. Batu seberat 4 pon (2 kilogram) ditemukan di Antartika pada tahun 1984.

Menurut para peneliti, air tanah yang berada di celah batu saat masih di Mars membentuk gumpalan kecil karbon.

Baca juga: Pengangguran di AS Kian Meningkat Mencapai 230.000

Hal yang sama dapat terjadi di Bumi dan dapat membantu menjelaskan keberadaan metana di atmosfer Mars, kata mereka.

“Sementara data yang disajikan secara bertahap menambah pengetahuan kita tentang (meteorit). Interpretasinya hampir tidak baru, juga tidak adanya dukungan oleh penelitian,” tulis Kathie Thomas-Keprta dan Simon Clemett, peneliti astromaterial di NASA Johnson Space Center di Houston.

“Spekulasi yang tidak adanya dukungan serta tidak menyelesaikan teka-teki seputar asal usul bahan organik di meteorit itu,” tambah mereka.

Menurut Steele, kemajuan teknologi memungkinkan penemuan baru timnya.

Baca juga: Pengangguran di AS Kian Meningkat Mencapai 230.000

Berita Terkait