Kampartrapost.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil melakukan trnaslokasi pada dua ekor Gajah Sumatera liar di Indragiri Hulu pada Senin (23/5/2022).
Sebelumnya, dua ekor satwa dengan nama ilmiah elephas maximus sumatrensis itu sempat terjebak di kebun masyarakat Desa Teluk Sungkai, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
Proses translokasi dilakukan dengan mengikutsertakan tiga ekor gajah jinak, guna menggiring pemindahan gajah liar tersebut.
Hal itu disampaikan langsung Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfian Jogasara pada Selasa (24/4/2022).
“Translokasi ini juga dilakukan dengan melibatkan tiga ekor gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas yaitu Jovi, Sengarun dan Indah untuk menggiring gajah liar yang akan dipindahkan,” ujar Fifin, dilansir dari Riau Aktual.
BACA JUGA: Berangkat Haji dengan Sepeda, Tiga Warga Indonesia Tiba di Thailand
Lebih lanjut, disampaikan bahwa dua gajah itu telah tiba di lokasi sejak bulan Februari 2022.
Translokasi dilaksanakan dengan melibatkan sejumlah pihak, mulai dari TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga masyarakat.
Kegiatan translokasi sendiri tak langsung dilakukan begitu saja. Terlebih dahulu BBKSDA melaksanakan upaya Uji test DNA, yang bertempat di Universitas Sriwijaya.
Hal itu dilakukan berdasarkan arahan dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Species dan Genetik (KKHSG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Dari pemeriksaan DNA, terdapat hasil yang menunjukkan keragaman haplotipe serta nukleotida yang cukup rendah.
BACA JUGA: Kibarkan Bendera LGBT, Kedubes Inggris di Jakarta Tuai Kecaman Muhammadiyah hingga Masyarakat
Haplotipe yang tervalidasi dari hasil pemeriksaan tersebut adalah BS, BR, dan BT, dengan BR dan BT sebagai haplotipe dominan.
Dengan begitu, translokasi dapat dijadikan sebagai upaya membuka aliran gen, kesehatan, reproduksi, mengatasi mutase, serta menjaga mutu genetik.
Individu Gajah Sumatera dapat ditranslokasi dengan gajah berbeda populasi, untuk menghasilkan kualitas keturunan yang baik.
Lebih lanjut, Fifin berharap kehadiran dua gajah jantan itu dapat memajukan perbaikan keanekaragaman genetik.
“Sehingga diharapkan dengan kedatangan dua ekor gajah jantan dari Provinsi Riau ini bisa mendorong perbaikan keanekaragaman genetik,” pungkasnya.