Begini Tanggapan Ganjar Pranowo Tentang Akan Diperpanjangnya PPKM Darurat

Kampartrapost.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di beberapa wilayah Indonesia menimbulkan beragam respon dari masyarakat, yang kebanyakan adalah keluhan.

Peraturan yang mengharuskan warga untuk membatasi pergerakan di luar rumah ini menyebabkan kegiatan dalam mencari nafkah bagi sebagian orang menjadi  berubah, dan cenderung berkurangnya pemasukan.

Bagi warga yang ketahuan melanggar peraturan ini juga mendapatkan sanksi serius, berupa denda dan juga kurungan. Diketahui sudah beberapa orang tertangkap melanggar PPKM, yang salah satunya adalah tukang bakso yang masih melakukan kegiatan jual beli dan membiarkan pelanggan makan di tempat dalam keadaan seperti sekarang.

Baca juga: Karyawan Burger King Mengundurkan Diri Di Papan Nama Toko

Dengan beragam pro dan kontra yang terjadi setelah penerapan PPKM, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan. Iaa mengaku tidak tega jika peraturan ini diperpanjang oleh pemerintah.

Ganjar Pranowo memberikan tanggapan terkait pemerintah pusat yang berencana agar PPKM Darurat diperpanjang. Ia berpendapat, suara rakyat juga harus kita dengarkan.

Pemerintah harus mencari upaya lain yang tidak menambah beban rakyat jika berencana untuk memperpanjang PPKM Darurat. Karena melihat keadaan sekarang banyak rakyat kesusahan dengan penerapan aturan tersebut. Boleh saja diperpanjang, namun harus dengan ketentuan yang tidak memberatkan. Terutama bagi rakyat yang menggantungkan nasib dengan mencari nafkah di luar rumah.

Gubernur Jawa Tengah itu berkata pada Senin (19/7/2021), “Kalau PPKM darurat diperpanjang dengan pola yang sama seperti ini, masyarakat berat, saya minta pemerintah harus mendengarkan suara masyarakat.”

Baca juga: Juru Bicara Ungkap Alasan Melonjaknya Kasus Covid-19 Saat Ini

Upaya yang dapat pemerintah lakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 tanpa menambah beban rakyat adalah seperti tetap membiarkan tempat makan atau tempat umum buka. Namun, dengan syarat pegawai juga pengunjung yang datang harus menerapkan protocol kesehatan yang ketat, dan tetap menjaga jarak antara satu sama lain sesuai ketentuan.

Ganjar berpendapat, “Boleh saja warung melayani makan di tempat asal taat prokes. Kalau melanggar dikasih peringatan, ngeyel ya tutup, tapi makannya bisa diatur, itu menurut saya lebih soft.”

Ia mengaku prihatin dengan pedagang kecil saat melakukan pemantauan penerapan PPKM Darurat.

Setelah melakukan pemantauan penerapan PPKM Darurat, gubernur yang dulunya berkuliah di Universitas Gadjah Mada ini mengungkapkan bahwa ia prihatin kepada rakyat kecil.

Ganjar berujar, “Aku yo ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak. ‘Kan kasihan, mereka tidak bisa kalau beli makanan kemudian dimakan di tempat lain. ‘Kan mereka orang yang kerjanya keliling.”

Baca juga: Ranking UFC: Islam Makhachev Melesat, McGregor Makin Jeblok

Ia menambahkan, “Kalau mereka jualan di trotoar, misalnya, ya sudah makan di situ dikasih jarak dengan gambar silang-silang. Menurut saya itu kompromi yang bagus.”

Gubernur yang terkenal nyentrik ini memberikan usul agar mal tetap buka dengan tetap menerapkan prokes ketat. Jika ditemukan pengunjung yang ketahuan tidak menggunakan masker atau tidak mematuhi aturan pembatasan, maka mal akan langsung ditutup.

Ia mengatakan, “Jadi, itu sebenarnya cara-cara yang bisa dilakukan kalau mau diperpanjang karena jeritan masyarakat mengatakan itu berat.”

Ganjar mengaku bahwa ia telah menyiapkan refocusing anggaran agar masyarakat terbantu, jika ada perpanjangan PPKM Darurat

Ganjar menjelaskan, “Makanya, saya ajak bicara kades/lurah serta bupati/wali kota untuk menyiapkan refocusing. Kami sudah siapkan skenario itu, ya, memang berat sih, tetapi mau tidak mau pemerintah harus siap.”

Berita Terkait