Berikut Serangan Siber Rusia yang Ditakuti Negara Barat

Kampartrapost.com – Negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris khawatirkan Rusia akan melakukan serangan siber. Untuk itu mereka memperingatkan perusahaan dan organisasi swasta di AS agar menutup pintu digital mereka ke Rusia.

Badan inteligen AS menyampaikan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan siber kepada AS. Rusia mengatakan tuduhan tersebut merupakan Russophobia.

BACA JUGA: Akibat Serangan Siber, Sekolah di AS Terpaksa Ditutup

Di sisi lain, Rusia memang terkenal dengan penguasa dunia maya dengan memiliki berbagai jenis persenjataan alat siber.

Mereka juga memiliki para peretas teruji yang mampu menganggu bahkan merusak.

Melansir dari BBC, berikut beberapa serangan siber yang mengerikan bagi negara barat:

1. BlackEnergy

Tujuh tahun silam, atau tepat pada tahun 2015 pembangkit listrik Ukraina merasakan cyber crime Rusia yang disebut BlackEnergy. Akibat serangan ini, 80 ribu pelanggan perusahaan utilitas di Ukraina Barat mengalami pemadaman jangka pendek.

Satu tahun setelahnya, serangan siber lainnya yang bernama Industroyer mengakibatkan seperlima ibu Kota Kyiv padam listrik selama satu jam. Kemudian Amerika Serikat dan Uni Eropa menuduh bahwa serangan tersebut dari Rusia.

2. NotPetya

Otoritas Amerika Serikat, Inggris, dan UE menyalahkan Rusia karena telah melakukan serangan siber NotPetya yang merupakan serangan siber paling merugikan.

Pasalnya, software perusak ini berada di tempat tersembunyi di Ukraina dan menyebar ke suluruh dunia. Serta telah merusak ribuan sistem komputer perusahaan dengan total kerugian sekitar USD 1O miliar.

BACA JUGA: Lakukan Serangan Siber, AS dan Inggris Tuduh Rusia Targetkan Ukraina

Dan ternyata Ilmuwan Komputer University of Surrrey Prof Alan Woodward mengatakan serangan NotPetya tersebut juga berdampak bagi Rusia.

“Jenis peretasan yang tidak terkendali ini lebih seperti perang biologis. Karena sangat sulit untuk menargetkan infrastruktur kritis tertentu di tempat-tempat tertentu. NotPetya juga melihat korban di Rusia,” katanya.

3. Colonial Pipeline

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengalami kondisi darurat pada Mei 2021 lalu setelah dapat serangan hacker yang membuat pipa minyak mereka harus dimatikan.

Serangan ini dilakukan oleh kelompok ransomware Darkside yang ada dugaan berbasis di Rusia dan ternyata bukan dilakukan oleh peretas pemerintah Rusia.

Berita Terkait