Jumat, Maret 31, 2023

Berinvestasi Ataukah Menabung? Mana yang Harus Didahulukan?

Oleh: Ahmad Wahyudi

Kampartrapost.com – Apa yang anda pilih berinvestasi ataukah Menabung? Belakangan ini timeline sosial media saya sepertinya dipenuhi beragam topik tentang investasi, baik di Facebook, Twitter maupun Instagram.

Secara garis besar, postingan yang ada lebih di dominasi oleh topik investasi dengan
instrumen saham. Ada beberapa topik pembahasan mulai dengan keuntungan-keuntungan berinvestasi di saham, saham apa yang sedang naik atau turun, kondisi IHSG saat ini dan lain sebagainya.

Tidak diherankan, karena memang beberapa tahun belakangan edukasi tentang pentingnya
melek finansial, termasuk di dalamnya adalah investasi, sudah digencarkan oleh beberapa akun bertema finansial seperti Jouska, ZIP Finance, Big Alpha, dll dan para influencer seperti Prita Ghozie, Jonathan End, bahkan komedian Raditya Dika juga sering membahas tema keuangan di akun Youtube-nya.

Baca juga: Pendapat Ahli Soal Mahasiswa Salah Jurusan, Apa Kamu Satu Diantaranya?

Saya seperti tidak ingin ketinggalan dalam hype ini, yang mana tertarik untuk memulai investasi. Tetapi saya dilema, mana yang harus lebih dulu saya utamakan, investasi atau menabung? Akan tetapi, melihat maraknya trend investasi saham ini membuat saya tertarik untuk turut pula berinvestasi.

Dalam prinsip saya selalu mengedepankan prinsip ‘ilmu dulu baru amal’ sebelum
melakukan sesuatu. Jadi, apa sebenarnya investasi? Apa perbedaanya dengan menabung?

1. Perbedaan antara investasi dan menabung 

Di dalam akun Instagram resmi milik OJK disebutkan perbedaan antara investasi dan menabung. Investasi ini berarti mengembangkan uang yang dimiliki untuk mendapatkan
keuntungan. Sedangkan Arti dari menabung adalah menyisihkan uang untuk kebutuhan jangka pendek maupun dana darurat.

Baca juga: Rincian Gaji Anggota DPR, Mulai Dari Upah Pokok hingga Tunjangan

Pengumpulan Dana hasil dari menabung dapat diambil kapan saja, sedangkan dari investasi memerlukan waktu untuk mencairkan dana. Adapun dilihat dari segi resiko, menabung memiliki resiko yang lebih rendah daripada investasi. Jadi, baik investasi atau menabung dapat kita lakukan untuk mencapai tujuan keuangan tertentu.

2. Menabung pangkal kaya

Tentunya kita masih ingat slogan yang sudah diajarkan dari kecil “menabung pangkal kaya”. Sepertinya dahulu istilah investasi belum banyak dikenal, sehingga belum diketahui bahwa tidak hanya menabung yang bisa bikin kaya, tapi investasi juga.

Saat ini, menabung bukanlah pilihan satu-satunya untuk mencapai tujuan keuangan.Alasannya, Selain menabung di bank, uang yang kita tabung saat ini, nilainya tidak akan sama lagi di masa mendatang karena tergerus laju inflasi.

Yang mana besarnya inflasi sering kali tidak sepadan dari bunga tabungan yang bisa diberikan oleh pihak Bank. Belum lagi adanya pemotongan biaya administrasi dan lain sebagainya oleh pihak Bank.

Baca juga: The Power of NO! Saatnya Bilang Tidak Buat Jaga Kesehatan Mentalmu

Sedangkan dengan berinvestasi dapat menjadi alternatif lain yang lebih menguntungkan, karena selain sebagai sarana mempertahankan kekayaan namun juga dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya, yang disebut investor.

Dalam hal ini, saham keuntungan yang diperoleh dari investasi dapat berupa deviden dan capital gain. Tapi, dengan investasi tidak hanya cuan atau keuntungannya saja, kita juga harus tahu resiko yang terkandung dalam setiap instrumen investasi. High risk high return, yang berarti keuntungan yang diharapkan (return) sebanding dengan besarnya resiko (risk).

Atau semakin tinggi return maka akan diikuti dengan tingginya risk. Jadi dalam investasi, jangan harap keuntungan yang lebih, jika tidak ingin ambil resikonya

3. Apakah kita bisa berinvestasi?

Oke, disini yang sebenarnya ingin saya share adalah dalam kondisi bagaimana yang membuat seseorang seharusnya melakukan investasi. Apakah kita dan semua orang bisa berinvestasi? Jawabannya tergantung kondisi keuangan kita dan masing-masing orang.

Baca juga: Facebook Hapus Akun Penyebar Kebencian

Akan tetapi idealnya ada beberapa syarat kondisi keuangan tertentu yang sebaiknya dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang memutuskan untuk mulai berinvestasi. Ini bertujuan agar investasi berjalan dengan sehat dan kegiatan investasi tidak mengganggu tujuan keuangan lainnya.

Berikut ini merupakan beberapa pos keuangan yang sebaiknya didahulukan sebelum melakukan investasi :

1. Dapat dana darurat

Dana darurat merupakan sejumlah dana yang dipersiapkan secara khusus untuk menghadapi berbagai kondisi darurat/kondisi tak terduga, seperti terkena PHK, biaya pengobatan saat sakit, terkena musibah, dll.

Artinya, dana ini hanya boleh digunakan saat kita menghadapi kondisi darurat tersebut. Adapun Ketersediaan dana ini sangatlah penting, karena kondisi darurat dapat terjadi setiap saat. Jumlah dana darurat yang perlu dipersiapkan, tergantung pada besarnya pengeluaran setiap bulan dan jumlah tanggungan yang kita miliki, seperti apakah masih single, sudah menikah, mempunyai satu atau lebih anak, pekerja tetap atau freelance, dll.

2. Dapat jaminan biaya kesehatan

Siapa pun pasti tidak ada yang berharap sakit. Namun, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Untuk pekerja kantoran, biaya kesehatan ini biasanya disediakan oleh pihak perusahaan berupa asuransi kesehatan, baik berupa BPJS Kesehatan atau produk asuransi lainnya. Dengan BPJS inilah Anda akan Dapat jaminan biaya kesehatan.

3. Dapat dana pensiun

Dana ini juga sangat penting untuk dipersiapkan sebelum memutuskan untuk investasi. Agar kelak kita dapat mandiri secara keuangan di masa tua.

Dana ini biasanya sudah otomatis dialokasikan dari persentase gaji bulanan oleh perusahaan tempat kita bekerja. Untuk pekerja freelance bisa juga diupayakan dengan menyisihkan secara mandiri beberapa bagian dari pendapatan yang diperoleh.

Dengan menabung ataupun investasi Anda perlu memlerhitungkan hal ini. Sehingga anda akan Dapat Dana Pensiun diakhirnya nanti.

4. Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya lebih baik menabung atau investasi? Jawabannya adalah tergantung dari tujuan keuangan anda dan masing-masing setiap orang pun berbeda tentunya.

Baca juga: Taliban Mengganti Papan Nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan

Menurut saya pribadi, jika pos keuangan yang disebutkan di atas sudah aman dan masih ada sisa dana yang tersisa, kita juga bisa memutuskan untuk mulai investasi.

Namun sebaiknya investasi dilakukan memang untuk tujuan jangka panjang agar hasil yang diperoleh juga maksimal dan tidak mudah tergoda dengan investasi bodong dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.

spot_imgspot_img

Rekomendasi untuk Anda

error: Content is protected !!