BMKG Bantah Informasi Terkait Fenomena Gelombang Panas di Tanah Air

Kampartrapost.com – Cuaca yang semakin terik beberapa hari belakangan di Indonesia jadi fenomena yang dikeluhkan masyarakat. Ada pula yang sebut bahwa cuaca yang melanda tanah air saat ini disebut gelombang panas.

Terkait kabar tersebut, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko bantah bahwasannya fenomena gelombang panas terjadi di Indonesia.

Ia mengatakan informasi tanpa dasar tersebut tidak tepat dan benar, alias hoaks.

Kondisi suhu panas serta terik saat sekarang tak dapat dikatakan sebagai gelombang panas, ia memaparkan pada Sabtu (16/10/2021) dilansir dari Antara.

Lebih lanjut Urip menerangkan bahwa posisi Indonesia tak memungkinkan gelombang panas dapat terjadi, karena berada di wilayah ekuator.

Baca juga: 11 Siswa Tewas saat Menyusuri Sungai dalam Kegiatan Pramuka di Ciamis

Fenomena gelombang panas hanya dapat terjadi pada kawasan yang berada di lintang menengah juga tinggi.

Dengan lokasi Indonesia yang tak sesuai dengan kriteria itu, tentu informasi tentang fenomena yang menurut masyarakat terjadi di Indonesia tersebut adalah kabar yang tidak benar.

Lokasi yang alami gelombang panas sendiri harus penuhi suhu maksimum harian yang lebih dari ambang batas statistik.

Jika suhu maksimum di suatu wilayah terjadi sesuai dalam rentang rata-rata yang ada dan tak berlangsung lama, maka itu tak dapat dikatakan sebagai gelombang panas.

Gelombang panas sendiri biasanya punya kaitan erat dengan pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi.

Baca juga: Kena Dampak Ekonomi, Pengusaha Perkirakan Bali Rugi Rp.140 T Selama Pandemi

Yang mana berkembang di suatu wilayah persisten selama beberapa hari.

Dengan sistem tekanan yang tinggi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas ke permukaan terjadi, sehingga suhu jadi makin tinggi.

Pusat tekanan atmosfer yang tinggi jadi penyebab aliran udara dari daerah lain sulit masuk ke area yang mengalami.

Bersama sistem tekanan tinggi yang berkembang di suatu daerah, maka tingkat panas di wilayah tersebut akan semakin meningkat.

Hal itu jadi penyebab awan sulit tumbuh, sehingga cuaca jadi semakin terik.

Baca juga: Rumah Pesugihan di Bungurasih Sidoarjo Juga Tumbalkan Tetangga Demi Kekayaan

Dari data tertanggal 14 Oktober, suhu di atas 36 derajat Celsius serang sejumlah daerah di Indonesia yaitu Medan, Deli, Jatiwangi, Serdang, dan Semarang.

Berita Terkait