Kampartrapost.com – Deputi Bidang Meteorologi Guswanto pada Minggu (31/10/2021) menyampaikan Indonesia saat ini tengah terindikasi menghadapi potensi yang mengacu pada cuaca ekstrem.
Setelah dilakukan monitoring perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia, diindikasikan pada saat ini bahwa ada potensi signifikansi dinamika atmosfer.
Yang mana hal itu berdampak pada peningkatan dari curah hujan untuk sejumlah wilayah di Indonesia.
Ditemukan pula hasil bahwa kondisi dinamika atmosfer terbaru yang memperlihatkan bahwa terdapat potensi belokan serta perlambatan angin.
Baca juga: Mampu Bimbing Masyarakat, Anies Baswedan Sandang Gelar Kehormatan dari Bamus Betawi
Hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya pola konvektifitas.
Potensi perkembangan awan hujan di sejumlah kawasan Indonesia untuk beberapa hari ke depan juga akan meningkat karena fenomena MJO, Gelombang Rossby, serta Gelombang Kelvin yang aktif.
Dari situasi itu, diprakirakan potensi curah hujan bersama intensitas sedang sampai lebat serta penyertaan kilat dan angin kencang.
Di sejumlah wilayah Indonesia kondisi itu dapat terjadi mulai dari 31 Oktober hingga 6 November 2021.
Baca juga: Banyak Mahasiswa Indonesia yang Bekerja Tak Sesuai Prodi, Nadiem: Maksimal 20 Persen
Beberapa wilayah yang kena potensi hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau.
Lalu Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
Beralih dari Sumatera, daerah lain yang juga berpotensi adalah Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Ada juga Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: Elon Musk Ungkap Arti Logo Tesla yang Sebenarnya
Di wilayah timur Indonesia ada Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Serta Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Dari prakiraan cuaca dengan dasar dampak, wilayah yang dapat potensi kena banjir dan banjir bandang dalam kategori siaga adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Untuk itu dalam rangka mengurangi potensi dampak fenomena, Guswanto imbau masyarakat untuk lakukan persiapan diri.
Persiapan yang dilakukan adalah penataan lingkungan, buang sampah pada tempatnya, dan mengontrol pemotongan lereng serta penebangan pohon.