Bucin; Manusia Setengah Binatang

Oleh:

Suud Sarim Karimullah

Mahasiswa Pascasarjana Gümüşhane Üniversitesi, Turki

“Janganlah kamu menjadi budak orang lain karena Allah telah menciptakanmu dalam keadaan merdeka” (Ali bin Abi Thalib).

Kampartrapost.com – Kebebasan merupakan penguasaan manusia atas dirinya sendiri dari berbagai belenggu dan rantai yang mengikatnya. Tujuan dari kebebasan dalam teologi Islam untuk memperkokoh keyakinan dan kepercayaan dalam mentauhidkan Allah Swt yang menguasai alam semesta dan mengakhiri berbagai macam perbudakan sampai pada akar-akarnya.

Dalam dunia percintaan masih banyak terjadi perbudakan manusia yang dikenal dengan istilah Bucin (Budak Cinta). Bucin sendiri merupakan istilah yang digunakan dikalangan remaja baik pria maupun wanita yang tergila-gila terhadap pasangannya. Jika ditinjau dari ilmu psikologi, bucin merupakan salah satu kondisi psikologis yang disamakan dengan kecanduan terhadap zat adiktif.

Sigmund Freud dalam teori psikologinya, menjelaskan bahwa bucin adalah orang yang secara sadar atau tidak sadar melakukan pemujaan kepada orang lain. Pada pemujaan tersebut dilakukan sebab rasa cinta dan kasih sayang yang dimiliki terhadap orang yang dicintainya. Hal ini dibuktikan dengan adanya sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Philosophy, Psychiatry & Psychology yang menunjukkan bahwa rasa cinta membuat seseorang menjadi kecanduan.

Pada kecanduan inilah yang membuat orang secara sadar atau tidak sadar menjadi pemuja dan pengabdi serta budak orang lain dengan landasan ikatan cinta. Perbudakan dalam ikatan cinta terhadap pasangannya tersebut dijadikan sesuatu yang lumrah sebagai sebuah pengorbanan untuk mendapatkan cinta dari orang yang dicintainya, padahal itu semua hanyalah hawa nafsu dan kesenangan semata.

Banyak orang yang rela mengorbankan kebebasan demi bisa membahagiakan orang yang dicintainya. Misalnya, seorang pria remaja rela menunggu berjam-jam pasangannya untuk melakukan perawatan di salon, selalu mengabarkan keadaannya setiap saat, rela menghapus game demi membahagiakan pasangan dan selalu mentraktir pasangannya.

Kemudian juga rela tidak ikut main futsal dengan teman demi menemani pasangan yang dicintainya untuk berbelanja dan selalu dituntut untuk peka terhadap situasi dan kondisi pasangannya. Selain itu, seorang wanita remaja juga mengorbankan diri dengan rela berdandan berjam-jam agar terlihat cantik dihadapan pasangannya, pakai sepatu dengan hak tinggi padahal itu menyiksanya, rela menabung buat beli make up mahal, rela mengeluarkan uang banyak demi perawatan ke salon dan sebagainya.

Mereka tidak sadar kalau kebebasannya sudah dikuasai oleh orang lain bahkan mereka senang dengan hal tersebut, padahal kebebasan manusia diberikan oleh Tuhan sejak ia lahir ke dunia ini. Perlu kita ketahui bahwa kebebasan manusia berbeda dengan binatang meskipun manusia dan binatang berbuat sejalan kehendaknya sendiri, akan tetapi kehendak yang dimiliki oleh binatang senantiasa tunduk pada hawa nafsu dan kecenderungan naluriahnya. Sementara manusia diberikan akal oleh Tuhan untuk bisa menghindari berbagai macam godaan buruk dan juga supaya mampu mengendalikan hawa nafsunya.

Kebebasan yang diberikan Tuhan kepada manusia tidak lain dan tidak bukan hanya untuk memanusiakan manusia bukan menjadikan manusia menjadi binatang. Manusia harus menyadari bahwa dirinya memiliki tugas yang mulia di dunia ini dan bukan hanya sekedar hidup saja, seperti binatang yang digerakkan oleh hawa nafsunya. Manusia harus berani mengatakan ‘tidak’ terhadap segala sesuatu yang menghalangi kebebasannya tanpa adanya tekanan lahir atau batin, apalagi sampai terbelenggu dengan hawa nafsu yang hanya kesenangan sesaat.

Manusia juga harus sadar terhadap fitrahnya sebagai makhluk yang mulia dan berakal yang diberikan kebebasan oleh Tuhan. Kebebasan yang dimiliki oleh manusia, sebagaimana yang dikatakan oleh Karl Marx bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki otoritas untuk melakukan secara total relasi dengan dunia melalui penglihatan, berfikir dan berkehendak sehingga menjadi majikan atas dirinya sendiri.

Berita Terkait