BAGHDAD, KAMPARTRAPOST.COM – 82 orang tewas dalam kebakaran di sebuah rumah sakit yang merawat pasien virus corona di ibukota Irak, Baghdad.
Pada sabtu malam (24/04/2021), lebih dari 100 orang terluka dalam kobaran api yang melahap rumah sakit yang bernama Ibn Khatib tersebut.
Menurut laporan yang ada, sebuah kecelakaan menyebabkan tangki oksigen meledak. Hal tersebut kemudian yang menjadi pemicu kobaran api.
Sehari kemudian, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menangguhkan menteri kesehatan dan memerintahkan penyelidikan atas tragedi tersebut.
Baca juga:
- Seorang Penyerang Menikam Polisi di Paris, Islam Kembali jadi Kambing Hitam
- Armada Laut Turki Terkuat di Mediterania Timur, Israel Was-Was
- Zukri Mirzan dan H. Nassarudin resmi dilantik
- Akhirnya Ditemukan, KRI Nanggala (402) Resmi Berstatus ‘Patroli Abadi’
Kepala Pertahanan Sipil Irak, Jenderal Kadhim Bohan, menyebutkan bahwa kebakaran terjadi di unit perawatan intensif rumah sakit itu, tepatnya di lantai khusus tempat “resusitasi paru”.
Di unit perawatan intensif itu, Ada sekitar 30 pasien. Tempat tersebut disediakan untuk pasing yang terdampak Covid-19 sangat parah di Baghdad. Informasi ini diberikan oleh pihak rumah sakit kepada kantor berita AFP.
Kantor Pertahanan Sipil Irak mengatakan Api berhasil dikendalikan pada Minggu (25/04/2021) pagi.
Dalam sebuah pernyataan, komisi hak asasi manusia pemerintah Irak menyebutkan tragedi tersebut sebagai “kejahatan terhadap pasien yang Lelah berjuang melawan Covid-19”.
Petugas layanan darurat melaporkan banyak pasien meninggal ketika mereka dilepaskan dari selang mesin oksigen untuk dievakuasi, sementara yang lain mati lemas karena asap.
Dalam sebuah pernyataan, komisi hak asasi manusia pemerintah Irak menyebutkan tragedi tersebut sebagai “kejahatan terhadap pasien yang Lelah berjuang melawan Covid-19”.
Petugas layanan darurat melaporkan banyak pasien meninggal ketika mereka dilepaskan dari selang mesin oksigen untuk dievakuasi, sementara yang lain mati lemas karena asap

Pelepasan oksigen dari pasien merupakan hal mendesak yang harus dilakukan di tengah kobaran api yang menyala.
Baca juga:
- Tim Gabungan Satgas Covid-19 Pekanbaru Laksanakan Razia Malam
- Berbagi Keceriaan: Forum Anak Kampar Bagikan Takjil Gratis
- Perbatasan Sumbar-Riau di Tutup Habis
- Korban Meninggal Kebakaran RS Covid di Baghdad Bertambah
Halla Sarraf, direktur Akses Kesehatan Irak, sebuah organisasi non-pemerintah, mengatakan kepada BBC, “Begitu api mulai menyala, seseorang perlu mematikan pipa pusat otomatis, yang pada dasarnya berarti memotong oksigen dari mereka yang paling membutuhkannya,” ujarnya.
Rumah sakit Irak telah mendapatkan cobaan yang berat karena pandemi virus korona ini, ditambah lagi dengan ketegangan yang disebabkan oleh perang berkelanjutan dan korupsi yang merajalela.
Sejak Februari lalu, infeksi COVID-19 telah meningkat tajam di Irak. Totalnya melebihi angka satu juta di minggu ini.
Kementerian Kesehatan Irak telah mencatat 1.025.288 kasus dan 15.217 kematian sejak pandemi dimulai.
Negara ini meluncurkan kampanye vaksinasi bulan lalu, dan telah menerima hampir 650.000 dosis, sebagian besar berasal dari Covax, program global untuk berbagi suntikan.