Cerita Wagiman, Warga Desa Wadas yang Menjadi Miliader Dadakan

Kampartrapost.com – Pemerintah menyiapkan dana sebanyak Rp.335 miliar rupiah untuk diberikan kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Uang hingga ratusan miliar tersebut diberikan pada warga yang terkena dampak tambang andesit. Dana ganti rugi dibagikan pada 233 warga selama dua hari, yaitu mulai Rabu (27/4/2022), hingga Kamis (28/4/2022).

Pemberian dana atas pemindahan kepemilikan tanah warga Desa Wadas itu sendiri dilakukan dengan benar, sehingga warga dapat merelakan tanahnya untuk pembangunan kuari Bendungan Bener.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Serayu-Opak Dwi Purwantoro menegaskan, pihaknya tidak mengambil hak warga Desa Wadas tanpa kewajiban, yang tak lain adalah biaya ganti rugi.

“Jadi enggak ada yang istilahnya tanahnya diambil, terus tidak dibayar, itu tidak ada,” ujar Dwi.

BACA JUGA: Puluhan CJH asal Riau Gagal Berangkat: Imbas Tidak Lakukan Konfirmasi Pelunasan

Beberapa warga Desa Wadas yang menjadi miliader dadakan itu sendiri sangat terbantu atas dana yang digelontorkan oleh pemerintah tersebut.

Ada yang tak menyangka, hingga bahagia karena baru merasakan memiliki uang sebanyak miliaran rupiah. Salah satu warga, Wagiman (70), mengaku sebelum mendapat dana dari pemerintah sebanyak Rp.1 miliar rupiah, ia hanya pernah merasakan menyentuh uang dengan nominal maksimal Rp.2 juta rupiah.

“Jujur, saya belum pernah megang uang sebanyak ini. Paling dua juta, itupun kalau habis jual kambing,” tutur Wagiman.

Uang hasil penjualan tanah seluas 1.300 meter miliknya itu direncanakan akan digunakan untuk membeli sejumlah keperluan.

Wagiman berencana membeli lahan serta membangun rumah. Rumahnya saat ini sudah mengalami kerusakan dan bocor, mengingat hunian tersebut sudah berdiri sejak tahun 1985.

BACA JUGA: BBKSDA Riau Berhasil Translokasi Dua Ekor Gajah Sumatera di Indragiri Hulu

Lebih lanjut, Wagiman mengaku puas atas dana dari pemerintah yang ia miliki sekarang. Berkat uang itu, Wagiman dapat memperbaiki kediamannya sehingga dapat menjalani kegiatan sehari-hari dengan lebih nyaman.

“Saya tidak menyangka dapat membangun rumah. Rasanya maren (puas),” kata pria 70 tahun itu.

Berita Terkait