China Uji Coba Drone Laut Ikan Pari

China, Kampartrapost.com – Peneliti China dari Northwestern Polytechnical University telah menyelesaikan uji coba drone laut yang berbentuk ikan pari di kepulauan Paracel di Laut China Selatan, media China melaporkan.

Akibatnya, negara-negara yang termasuk dalam sengketa di Laut China Selatan akan memperketat pengawasannya terhadap perkembangan drone canggih ini.

Melansir Benarnews.com, pengembang dari Northwestern Polytechnical University (NWPU) di Xi’an mengatakan drone berbentuk ikan pari ini merupakan kendaraan bawah air tak berawak bionik (UUV) pertama di dunia. Mereka mengatakan jika drone ini dapat menyelam hingga mencapai 1.000 meter di laut terbuka. Drone ikan pari ini juga dapat meluncur dan dapat mengepakkan sayap propulsi.

Baga juga: Facebook Mengucurkan Dana Investasi Sebesar Rp 71 Milyar Untuk Bangun Metaverse

Northwestern Polytechnical University (NWPU) juga mengatakan bahwa adanya drone ikan pari ini akan memainkan peran penting dalam melindungi lingkungan laut. Selain itu, mereka memperkirakan jika kemungkinan drone ikan pari ini nantinya akan berguna untuk keperluan militer juga.

China Uji Coba Drone Laut Ikan Pari
China lakukan uji coba dengan robot biomimeti. Xinhus News Agency.

“Kebanyakan penemuan dalam robotika, baik sejak robot pertama di buat hingga kini banyak yang berakhir di gunakan dalam tujuan militer,” kata  Noel Sharkey, profesor emeritus kecerdasan buatan (AI) dan robotika di University of Sheffield di Inggris.

Baca juga: Facebook Bantah Laporan Setelah Instagram Dianggap ‘Toxic’ bagi Remaja

Profesor Alexandre Vuving di Pusat Studi Keamanan Asia-Pasifik (APCSS) menyetujui pernyataan dari Noel Sharkey bahwa semua robot penelitian sering di pakai sebagai misi militer.

“China akan menggunakan robot biomimetik ini untuk tujuan militer. Ini konsisten dengan strategi fusi militer-sipil mereka,” kata Vuving.

NWPU sendiri sudah terdaftar dalam Departemen Kehakiman AS sebagai universitas militer Tiongkok yang terlibat dalam penelitian militer tersebut. Mereka juga pernah bekerja sama dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk kemajuan kemampuan militernya.

Baca juga: Kakak beradik warga Amerika Serikat diizinkan pulang setelah ditahan selama tiga tahun sebagai ‘umpan pemerintah China’

Berita Terkait