Diklaim Radikal, Prancis Tutup Masjid Seusai Imam Berkhotbah

Prancis, Kampartrapost.com – Pada Selasa (14/12) Gerald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Prancis meluncurkan peraturan terkait penutupan masjid karena khotbah imam yang radikal.

Mengutip CNN Indonesia, Darmanin menyampaikan bahwa saat ini ia sedang menutup masjid di Beauvais karena khotbah yang di klaim radikal.

Ia juga menilai jika khotbah imam di masjid Beauvais menargetkan warga beragama Kristen, homo seksual dan Yahudi.

Baca juga: Baju Armor Berusia 2.700 Tahun ini Buktikan Adanya Transfer Teknologi di Jaman Kuno

Sementara itu, seorang pejabat di Oise mengatakan jika pihaknya saat ini telah memberikan surat terkait penutupan masjid ini.

Di wilayah Oise sendiri, tempat Beauvais berada saat ini tengah mempertimbangkan terkait penutupan masjid akibat di klaim mengandung kebencian dan kekerasan.

Melansir CNN, Kantor berita Courrier Picard mengatakan jika Imam yang baru saja melakukan khotbah adalah orang mualaf, atau baru saja masuk islam.

Sebelum adanya penutupan, Darmanin telah mengatakan bahwa Prancis telah meningkatkan keamanan di tempat asosiasi. Tempat yang di duga banyak propaganda radikal Islam.

Baca juga: Profesor Harvard Tegur Elon Musk Karena Tweet Tak Masuk Akal

Kebijakan baru ini muncul setelah adanya pembunuhan Samuel Paty.

Samuel Paty ini merupakan seorang guru. Ia di bunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW yang di publikasikan di majalah charlue Hebdo.

Mengutip CNN, dalam data Kementerian Dalam Negeri terdapat 99 masjid dan ruang ibadah di Prancis telah di lakukan investigasi. Karena beberapa masjid di duga telah menyebarkan ideologi sapartis.

Dari 2.623 masjid dan tempat ibadah, terdapat 21 masjid dan tempat ibadah yang mengalami penutupan karena berbagai alasan.

Baca juga: Afghanistan: Ketika sabu dan heroin jadi jalan keluar kesulitan ekonomi petani

Berita Terkait