Dinilai Berisiko, Ilmuwan Ambil Langkah Pensiunkan Badak Putih Utara dari Penangkaran

Kampartrapost.com – Dinilai berisiko, seekor badak putih utara secara resmi dipensiunkan dari program pengembangbiakan yang ada di penangkaran oleh ilmuwan.

Tak hanya karena satu alasan, keputusan diambil sebab mempertimbangkan usia serta kondisi tubuh dari badak dengan nama Najin itu.

Di usia yang sudah tak muda lagi yaitu 32 tahun, pada bagian leher rahim dan rahim Najin terdapat tumor jinak.

Bukan itu saja, pada ovarium kiri Najin juga hinggap satu penyakit yang jika dibiarkan dapat berbahaya, yaitu kista.

Baca juga: Percepat Penurunan Kasus Covid-19, Wagub DKI Konfirmasi Harga Tes PCR Turun

Dilansir dari BBC, baik dari Najin atau putrinya yang bernama Fatu, mereka tak dapat melanjutkan keturunan dengan melahirkan anak badak sejak program dilaksanakan.

Pada tiga tahun lalu tepat di tahun 2018, badak putih utara jantan sudah tak ada lagi karena kematian di usia 45 tahun.

Kendati demikian, sperma dari hewan langka itu sudah dikumpulkan guna membuahi sel telur pada badak betina yang masih tersisa.

BioRescue selaku kelompok ilmiah yang pimpin program tersebut menerangkan, mereka telah lakukan pertimbangan kesejahteraan hewan.

Baca juga: Segera! Pekanbaru-Bangkinang Akan Tersambung Tol Akhir 2021

Dari keterangan, mereka sebut bahwa dengan pensiunkan satu individu dari program konservasi bukanlah pertanyaan yang perlu dipikirkan dengan lama.

Ketika satu individu merupakan 50 persen dari populasi yang ada, maka pertimbangan keputusan akan dilakukan beberapa kali.

Badak jenis ini sebelumnya sempat dikabarkan punah di akhir abad-19.

Bertolak belakang dengan berita yang ada, sebagian kecil badak dijumpai pada tahun 1894 di Afrika Selatan.

Baca juga: Pemprov DKI Batal Tambah 10 Ribu Sekolah Tatap Muka Bulan Oktober

Untuk badak putih utara yang ada di alam bebas, dikabarkan terlihat pada tahun 2006.

Dengan perburuan bersama tujuan pencurian cula badak serta diambil sebagai obat dan fungsi status sosial, populasi badak putih utara semakin alami penyusutan.

Berita Terkait