Efektivitas Media Komunitas Sebagai Bagian dari Komunikasi

Kampartrapost.com – Zaman dulu (sebelum adanya globalisasi) komunikasi dilakukan secara lisan, sesuai dengan definisinya komunikasi adalah pertukaran pesan antara komunikator dengan komunikan bertujuan untuk menghasilkan suatu makna atau tujuan.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang menggunakan komunikasi untuk memenuhi kepentingannya. Baik itu komunikasi antara guru dengan murid (kepentingan pendidikan), produsen dengan konsumen (kepentingan bisnis), atasan dengan bawahan (kepentingan pekerjaan), atau calon legislatif dengan masyarakat (kepentingan politik).

Semua kepentingan tersebut terjadi dengan adanya komunikasi, tanpa komunikasi maka aktivitas tersebut tak akan berjalan dengan semestinya. Sebagai makhluk sosial, tentu pasti juga terjadi mis komunikasi, atau gagal memahami suatu pesan yang disampaikan seseorang mewakili dirinya atau suatu lembaga. Sehingga, secara langsung bisa berdampak terhadap citra personal atau lembaga tersebut.

Misalnya, ketika sebuah perusahaan barang melakukan kesalahan distribusi kepada konsumennya, dan berdampak terhadap kepercayaan konsumen kepada produsen. Otomatis citra si produsen menurun di mata sang konsumen. Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen tersebut, maka butuh kerja keras dari si produsen, salah satunya dengan cara berkomunikasi secara langsung dengan konsumen, memberikan pemahaman, meluruskan apa yang bengkok, menjelaskan apa yang tak tersampaikan. Walaupun sudah dilakukan usaha-usaha tersebut, masih kecil kemungkinan kepercayaan si konsumen kembali seperti biasanya. Jika di analogikan, bak cermin yang sudah pecah.

Kini (setelah adanya globalisasi), aktivitas pertukaran pesan tak hanya dilakukan melalui lisan, tetapi juga bisa menggunakan media (website). Dengan adanya media, pesan yang disampaikan mampu menjangkau banyak orang dan melampaui batas-batas negara, maka tak asing lagi jika kita mendengar istilah ‘desa global’.

Tak dapat dipungkiri jika sebuah perusahaan luar negeri mampu menjangkau banyak konsumen dari negara lain, itu semua berkat adanya media yang dimiliki oleh perusahaan tersebut atau bisa disebut juga dengan media komunitas. Media komunitas kini menjadi alternatif bagi komunitas itu sendiri untuk melakukan komunikasi agar lebih efektif. Pasalnya, media komunitas mampu ‘menaikkan derajat’ komunitas tersebut di mata konsumennya. Tak heran juga jika nama sebuah komunitas tercemar, dan seketika kembali membaik berkat adanya media komunitas. Kenapa bisa demikian? karena pesan-pesan yang disampaikan melalui media komunitas tersebut merupakan pesan yang diulang-ulang secara terus menerus, sehingga secara tak sadar disana terbentuk proses ‘normalisasi’ .

Maka tak salah jika media komunitas mampu menjadi komunikasi yang efektif, karena proses penyampaian pesannya yang unik dan mampu merealisasikan kepentingan oleh sebuah komunitas.

Berita Terkait