Eropa Tolak Negosiasi Ulang Terkait Aturan Perdagangan Pasca-Brexit di Irlandia Utara

Kampartrapost.com – Uni Eropa telah menolak negosiasi dari inggris untuk merombak ulang aturan perdagangan pasca-Brexit di Irlandia Utara.

Aturan tersebut bertujuan untuk menghindari perbatasan antara Irlandia Utara dengan Irlandia, bagian penting dari kesepakatan perdamaian 1998 untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi selama bertahun-tahun.

Tetapi tidak adanya perbatasan ini sangat mempersulit dalam pemeriksaan barang yang masuk ke Uni Eropa dari Utara. Apalagi sangat di butuhkan untuk memenuhi standar blok daerah tersebut.

Baca juga: Krisis Air, Iran Alami Gangguan Internet Setelah Protes di Khuzestan

London dan Brusseks menyetujui aturan yang menggunakan pemeriksaan di pelabuhan sebagai gantinya. Pada dasarnya hal itu membuat perbatasan di Laut Irlandia antara Irlandia Utara dengan Inggris.

Tetapi lebih dari enam bulan sejak Brexit mulai berlaku, Inggris kehilangan kesabaran dengan aturan yang ditandatanganinya.

“Sederhananya kita tidak bisa terus seperti ini.” Kata menteri Brexit, David Frost pada hari Rabu di House of Lords.

Pemerintah Inggris sekarang menginginkan perombakan besar-besaran terhadap aturan-aturan tersebut, yang disebut sebagai protocol Irlandia Utara.

Pokok perdebatan dari aturan-aturan ini adalah terkait dengan produk makanan. Aturan keamanan pangan Uni Eropa tidak mengizinkan barang-barang seperti daging dingin yang di impor dari negara-negara yang bukan bagian dari serikat pekerja.

Baca juga: Dana Perpanjangan PPKM Capai Angka Rp 55,2 Triliun

Karena tidak adanya batasan di sepanjang perbatasan Irlandia Utara-Republik Irlandia. Produk seperti sosis, burger dan makanan sejenisnya dapat dengan mudah memasuki pasar Uni Eropa.

Seperti yang terjadi di Inggris, Wales, dan Skotlandia tidak dapat mengirim barang-barang ini ke Irlandia Utara setelah masa tenggang berakhir pada 30 September 2021.

Lord Frost bersikeras bahwa ada kebutuhan untuk menemukan keseimbangan baru dan bahwa mereka harus kembali merombak aturan dan membuat kerangka perjanjian baru yang normal dan serupa dengan perjanjian internasional lainnya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kami terus terlibat dengan Inggris, juga pada saran yang mereka buat hari ini,“ kata wakil presiden Komisi Eropa, Maros Efcovi.

“Kami siap untuk terus mencari solusi kreatif dalam kerangka protokol demi kepentingan semua komunitas di Irlandia Utara, Namun kami tidak menyetujui negosiasi pada aturan yang sudah berlaku.“ Tukas Efcovi.

Baca juga: 21 Napi Tewas Dalam Kerusuhan di Penjara Ekuador

 

Berita Terkait