Euro 2020: Agamanya Begitu Dibenci Tapi Pemainnya Banjir Prestasi

Kampartrapost.com – Kemenangan berhasil diraih timnas Swiss setelah dilakukan adu penalti dengan skor 5-4 dalam ajang Euro 2020. Sebelum adu penalti, Prancis dan Swiss sama-sama meraih hasil imbang 3-3.

Dari 6 gol yang tercipta untuk merebut Piala Euro 2020 itu, lima diantaranya berhasil dicetak oleh para pemain Muslim.

Ketiga gol timnas Prancis, semuanya berasal dari pemain Muslim. Dua dari Karim Benzema, satu gol lainnya dari Paul Pogba.

Baca juga: Naftali Bennett, PM Baru Israel yang Sangat Benci Palestina

Tak kalah dari Prancis, pada timnas Swiss juga ada pemain Muslim bersinar, Haris Seferovic yang berasal dari Bosnia & Herzegovina.

Euro 2020: Agamanya Begitu Dibenci Tapi Pemainnya Banjir Prestasi
Haris Seferovic, Pemain Timnas Swiss

Dua gol dipersembahkan Haris dalam pertandingan itu. Kiprah para pemain Muslim yang berprestasi baik itu di timnas Prancis dan juga Swiss memberikan tamparan keras pada kedua negara Eropa yang masih terjangkiti penyakit akut Islamophobia.

Pemerintah Prancis baru-baru ini mengajukan RUU anti-separatisme yang berpotensi melegalkan kekerasan terhadap Muslim Prancis.

Presiden Prancis, Macron pernah menyebut Islam dalam krisis, dan membela majalah satire yang menghina Nabi Muhammad Saw. Macron juga meminta organisasi Islam untuk menandatangani kontrak yang isinya menghormati ‘nilai-nilai Rapublik’ di Prancis.

Baca juga: Jadwal Lengkap Perempat Final Euro 2021: Big Match Belgia vs Italia dan Jalan Mulus Inggris

Sementara itu, Swiss pada Maret 2021 menyetujui larangan pemakaian burqa atau niqab di tempat publik, dengan alasan semua bagian wajah harus nampak ketika sedang berada di tempat publik.

Lucunya, dengan alasan Covid-19, aturan wajib menutup muka dikecualikan bagi mereka yang memakai masker, karna itu tujuannya untuk kesehatan.

Pelarangan ini sebelumnya sudah disahkan Prancis, Belgia dan Austria pada 2009, Swiss pernah melaksanakan referendum terkait menara masjid.

Hasilnya 57,5% setuju pelarangan pembangunan menara baru untuK masjid. Mereka menganggap menara masjid adalah simbol bangkitnya Islam secara agama dan juga politik.

Dengan melarang menara, mereka yakin bisa mencegah penyebaran Islam di negara itu di masa mendatang.

Secara menyeluruh, pihak yang mendukung menganggap pelarangan itu akan mencegah islamisasi yang terus merayap di Eropa.

Berita Terkait