Gertak Musuh, Kremlin: Rusia Bisa Menggunakan Senjata Nuklir Jika Keberadaannya Terancam

Kampartrapost.com – Dmitry Peskov, Juru bicara Kremlin (markas eksekutif federal Rusia), mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.

Komentar Peskov muncul ketika pewawancara CNN Christiane Amanpour menanyakan apakah Peskov “yakin atau percaya diri” bahwa Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan opsi nuklir dalam konteks perang melawan Ukraina.

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri, yakni keamanan publik. Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir,” kata Peskov, Selasa (22/03/2022).

“Jadi kalau (kami mendapat) ancaman eksistensial bagi negara kami, maka (senjata nuklir) bisa digunakan sesuai dengan konsep kami.”

BACA JUGA: Sebelum Terjadinya Perang Ukraina, China Minta Rusia Tunda Invasinya

Putin bulan lalu memerintahkan bawahannya untuk mempersiapkan kekuatan nuklir Rusia dan menempatkannya ke level waspada.

Sejalan dengan perintah tersebut, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya dan armadanya di bagian utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur.

Informasi tersebut didapatkan dari laporan kantor berita Interfax.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret bahwa “prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan”.

Peskov juga mengatakan kepada CNN bahwa perang Rusia di Ukraina “berlangsung secara ketat sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Komentar itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan bahwa Putin sedang mempertimbangkan untuk menggunakan senjata kimia dan biologi di Ukraina. Biden juga menggambarkan taktik Moskow menjadi semakin “brutal”.

Pekan lalu Rusia mengatakan telah meluncurkan rudal hipersonik Kinzhal (Belati) yang dapat mencapai target di mana saja di Bumi dalam waktu satu jam.

Putin juga mengatakan pada bulan Desember bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam rudal hipersonik, yang kecepatan, kemampuan manuver dan ketinggiannya membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.

Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diluncurkan pada 2018. Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama kampanye militernya di Suriah pada 2016.

BACA JUGA: Pertama di Indonesia Pesantren Kerja Sama dengan Kampus Ternama Dunia

Perang di Ukraina telah mengguncang konsensus keamanan global pasca-Perang Dingin, membahayakan pasokan tanaman utama dunia, dan meningkatkan kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat memicu bencana nuklir.

Secara terpisah, kebakaran hutan terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ukraina yang dinonaktifkan.  Namun, menteri sumber daya alam negara itu mengatakan api telah padam dan radiasi nuklir berada dalam tingkat normal.

Untuk diketahui, Chernobyl pada tahun 1986 adalah tempat terjadinya bencana nuklir (non-perang) terburuk sepanjang sejarah dunia.

Berita Terkait