Harga Sawit di Riau Lagi-lagi Naik jadi Rp2.433 per Kg

Bangkinang Kota, Kampartrapost.com – Harga sawit di Riau akhirnya kembali terjadi kenaikan menjadi Rp2.433 per Kg untuk seminggu ke depan.

Kenaikan harga ini juga karena naiknya harga jual CPO.

“Naiknya harga TBS sawit Riau periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan,” kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja, Selasa (16/8/2022) mengutip Suarariau.id.

Setiap perusahaan menjual CPO dengan harga berbeda-beda.

BACA JUGA: Tabrani Rab Tokoh Bersejarah Riau Meninggal Dunia

PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.026 per Kg dari minggu lalu dengan menjual CPO Rp10.901,00 per Kg.

PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp940,39 per Kg dari minggu lalu dengan menjual CPO sebesar Rp11.082,50 per Kg.

Sedangkan PT Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.010,00 per Kg dengan menjual CPO sebesar Rp10.800,00/ per Kg.

Kemudian PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp139,21 per Kg dari minggu lalu dengan menjual CPO sebesar Rp9.669,50 per Kg.

BACA JUGA: Kampar Dapat Pujian Sebagai Daerah Beradat dan Agamis oleh Menteri PDTT RI

Selain itu Astra Agro Lestari mengalami kenaikan sebesar Rp297,29 per Kg dengan menjual kernel seharga Rp5.442,43 per Kg. Serta PT Asian Agri mengalami kenaikan sebesar Rp198,00 per Kg dengan menjual kernel seharga Rp5.205,00 per Kg.

Terakhir PT Musim Mas menjual kernel seharga Rp5.193,00 per Kg.

Walau demikian masih ada beberapa perusahaan yang tidak melakukan penjualan CPO dan kernel pada minggu ini dan minggu berikutnya.

“Untuk PT Citra Riau sarana dan PT Musim Mas tidak melakukan penjualan CPO minggu berikutnya juga untuk harga jual kernel. PTPN V, Sinar Mas Group dan CRS tidak melakukan pada minggu ini,” kata Defris.

Penyebab naiknya harga sawit di Riau antara lain karena harga minyak sawit mentah (CPO) masih dalam momen positif atau bergerak naik.

“Menurut Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi, saat ini pasar sedang dalam euforia merespon positif data-data ekonomi China dan AS,” terang Defris. (suarariau/kampartrapost)

Berita Terkait