Ikuti Trend, Boeing Bakal Bangun Pesawat di Metaverse

Prancis, Kampartrapost.com – Perusahaan penerbangan Boeing ingin kembangkan pabriknya di masa depan dengan menggabungkan desain teknik 3-D yang bisa berbicara di dunia metaverse.

Melansir Reuters, ini merupakan strategi terbaru dari Boeing untuk menyatukan operasi desain, produksi, dan layanan penerbangan yang luas dalam satu ekosistem digital.

Kritikus mengatakan Boeing telah berulang kali membuat janji berani serupa pada revolusi digital, dengan hasil yang beragam.

Baca juga: Khawatir Akan Omicron, Prancis Perketat Perbatasan Inggris

Tetapi orang dalam mengatakan bahwa tujuan menyeluruh untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan telah menjadi semakin mendesak dan signifikan. Karena perusahaan menangani berbagai ancaman.

Memasuki tahun 2022, Beoing berjuang untuk menegaskan kembali dominasi tekniknya setelah adanya krisis 737 MAX. Mereka sambil merancang program pesawat masa depan selama dekade selanjutnya dengan mempertaruhkan $15 miliar.

Ini juga bertujuan untuk mencegah masalah manufaktur di masa depan seperti cacat struktural yang menghalangi 787 Dreamliner-nya selama setahun terakhir.

“Ini tentang memperkuat rekayasa,” kata chief engineer Boeing, Greg Hyslop, kepada Reuters.

Baca juga: Iran Bersiap Bakal Luncurkan Roket ke Luar Angkasa

“Kita berbicara tentang mengubah cara kita bekerja di seluruh perusahaan,” lanjut Hyslop.

Setelah bertahun-tahun menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, kebutuhan untuk memenuhi pesanan pesawat semakin melambung. Hal ini pun telah membuka babak baru dalam perang Boeing dengan AIrbus di Eropa.

Chief Executive Airbus Guillaume Faury, mantan bos penelitian mobil, telah berjanji untuk menemukan sistem produksi baru dan memanfaatkan kekuatan data untuk mengoptimalkan sistem industrinya.

Jadi bagaimana metaverse yang sering menggunakan realitas virtual atau augmented reality dan dapat di akses melalui internet bekerja dalam penerbangan?

Baca juga: Kisruh salat Jumat di tempat terbuka di Gurgaon memunculkan teori ‘jihad tanah’ menyusul teori konspirasi jihad cinta di India

Seperti Airbus, Boeing akan membuat pesawat baru dengan membangun dan menghubungkan replika “kembar digital” tiga dimensi virtual dari jet dan sistem produksi yang mampu menjalankan simulasi.

“Anda akan mendapatkan kecepatan, Anda akan mendapatkan peningkatan kualitas, komunikasi yang lebih baik, dan respon yang lebih baik ketika masalah terjadi,” kata Hyslop.

Boeing membangun jet T-7A pertama dalam simulasi, mengikuti desain berbasis model. T-7A di bawa ke pasar hanya dalam 36 bulan.

Meski begitu, program ini bergulat dengan kekurangan suku cadang, penundaan desain, dan persyaratan pengujian tambahan.

Berita Terkait