Amerika Serikat, Kampartrapost.com – Pada Senin (24/1/2022) Iran mengatakan untuk pertama kalinya terbuka untuk lakukan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat (AS).
Melansir AFP, AS menyatakan dirinya siap lakukan pembicaraan mendesak yang memungkinkan titik balik dalam upaya penyelamatan kesepakan nuklir 2015.
Taheran, ibu kota Iran sejak tahun lalu memang sering terlibat pembicaraan dengan lima kekuatan dunia lainnya bagian dari perjanjian.
Pembicaraan tersebut menawarkan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.
Baca juga: Masih Hidup! Pria Ini Bersembunyi di Roda Pesawat dari Afrika ke Belanda Selama 11 Jam
Setelah menarik diri secara sepihak pada tahun 2018 di bawah presiden saat itu Donald Trump, Washington telah mengambil bagian secara tidak langsung dalam negosiasi Wina.
Mereka berusaha untuk membawa Amerika Serikat kembali ke dalam perjanjian nuklir dan memastikan Iran kembali ke komitmennya.
Tetapi Washington telah mengatakan pada beberapa kesempatan bahwa mereka lebih suka mengadakan pembicaraan langsung.
Pada hari Senin menteri luar negeri Iran mengatakan negaranya akan mempertimbangkan untuk melakukannya jika itu membuktikan kunci untuk perjanjian yang baik untuk menyelamatkan kesepakatan yang gagal.
Baca juga: Diretas! Akun WeChat PM Australia Diganti “Australian Chinese new life”
“Jika selama proses negosiasi kami sampai pada titik di mana mencapai kesepakatan yang baik dengan jaminan yang solid membutuhkan tingkat pembicaraan dengan AS. Kami tidak akan mengabaikannya dalam jadwal kerja kami,” kata Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengulangi setelah komentar Iran bahwa Amerika Serikat siap untuk bertemu secara langsung.
“Kami telah lama memegang posisi bahwa akan lebih produktif untuk terlibat dengan Iran secara langsung, baik dalam negosiasi JCPOA dan masalah lainnya,” kata juru bicara itu. Ini merujuk pada kesepakatan nuklir, yang secara resmi di kenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.
“Mengingat laju kemajuan nuklir Iran. Kami hampir kehabisan waktu untuk mencapai pemahaman tentang pengembalian bersama untuk implementasi penuh JCPOA,” pejabat itu menambahkan.
Iran saat ini sedang bernegosiasi langsung dengan penandatangan kesepakatan lainnya: Jerman, Prancis, China, dan Inggris.
Hubungan AS-Iran telah terputus sejak April 1980.
Baca juga: Setelah Hantaman Tsunami, Tiga Pulau di Tonga Rusak