INTERNASIONAL, KAMPARTRAPOST.COM – Untuk pertama kalinya, Kementerian Luar Negeri Iran mengkonfirmasi bahwa sebuah agenda pembicaraan telah dilaksanakan antara pemerintahnya dan saingannya di Timur Tengah, Arab Saudi. Dialog ini dilaksanakan dalam rangka mengupayakan peredaan ketegangan antara kedua pihak.
Dikutip dari Aljazeera.com, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan pada hari Senin (10/05/2021) bahwa Iran selalu menyambut pembicaraan dengan rekan-rekan regionalnya dan kebijakan seperti itu tidak pernah berubah.
Baca juga: Puing-puing roket China jatuh di dekat Maladewa
“Tapi mari kita tunggu hasil pembicaraan ini dan menilai berdasarkan hasil,” ucapnya dalam konferensi pers virtual.
Pernyataan dari pihak Iran ini terjadi beberapa hari setelah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengkonfirmasi pembicaraan tersebut. Pihak Saudi juga menekankan bahwa terlalu dini untuk membahas kesimpulan yang pasti.
Hingga saat ini, masih belum ada pihak yang membocorkan rincian dari pembicaraan kedua negara besar di Timur Tengah tersebut. Namun sebuah laporan mengatakan bahwa, selain hubungan bilateral, Teheran dan Riyadh berbicara tentang perkembangan di Yaman dan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 yang sebelumnya ditentang oleh Arab Saudi.
Potensi pemulihan hubungan Iran-Saudi muncul ketika Amerika Serikat mulai mengurangi kehadirannya di wilayah Timur Tengah sekaligus mengakhiri dukungannya untuk perang di Yaman.
Baca juga: Bukan Hanya Terpapar Virus Covid-19, Ustad Zulkarnain Meninggal Dunia Karena Penyakit Bawaan
Bulan lalu, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan bahwa ia menginginkan hubungan baik dengan Syiah Iran, meskipun kerajaan Muslim Sunni-nya masih bermasalah dengan ‘perilaku negatif’ Teheran.
Iran saat ini cenderung bergerak untuk meningkatkan hubungan baik dengan negara-negara Arab lainnya. Hal ini digambarkan dengan sebuah laporan yang menunjukkan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif akan mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA).
Bulan lalu, Zarif juga melakukan kunjungan ke empat negara di Timur Tengah, yakni Qatar, Irak, Kuwait, dan Oman.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi ketegangan berkelanjutan antara Riyadh dan Teheran karena mereka mendukung pihak yang saling berlawanan di Lebanon dan Suriah. Dalam kasus lain Iran juga mendukung Qatar ketika negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi memberlakukan blokade yang baru dicabut pada Januari.
Baca juga: Pertama Kalinya, Iran Akui Mulai Berunding dengan Arab Saudi