Jadi Faktor Penting, Presiden Imbau Rektor untuk Perhatikan Kualitas Makanan Mahasiswa

Kampartrapost.com – Jadi salah satu faktor penting dalam tunjang sistem pembelajaran, Presiden RI Joko Widodo imbau rektor untuk dapat perhatikan kualitas makanan bagi mahasiswa.

Hal tersebut disampaikan presiden saat berada di Solo saat penuhi kunjungan kerja, yang satu diantaranya adalah Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.

Lokasi kegiatan itu di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Selasa (14/9/2021).

Dalam kunjungan itu Jokowi menyampaikan banyak hal, yang satu diantaranya adalah kualitas makanan untuk mahasiswa.

Baca juga: Presiden Sahkan PP Terkait Pemecatan bagi PNS yang Terlalu Banyak Bolos

Mahasiswa acapkali tak terlalu lihat atau ambil pusing tentang higienitas makanan.

Padahal hal itu rentan jadi sumber kuman untuk tubuh.

Pada kesempatan itu, Presiden berbagi pengalaman dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Di kampus itu ia sampaikan bahwa mahasiswanya sering kena penyakit seperti bareng-bareng, hepatitis, juga tifus.

Baca juga: Polisi Komitmen Proses Kasus Perundungan di KPI sampai Tuntas

Salah satu faktor dari sederet penyakit yang hinggap pada mahasiswa itu adalah kualitas makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Untuk itu Presiden imbau mahasiswa untuk cek terlebih dahulu makanan yang akan mereka konsumsi agar tak jatuh sakit.

Warung-warung yang cuci alat makan hanya dengan satu ember air yang sama dari pagi hingga tengah malam jadi salah satu sumber kuman atau virus.

Ia juga ungkap bahwa percuma jika orang pintar namun tak punya tubuh yang sehat.

Baca juga: Ucapan Terakhir Firli Bahuri untuk 56 Pegawai KPK yang Segera Diberhentikan

Hal itu sendiri Jokowi sebut adalah tanggung jawab rektor, baik di dalam maupun luar kampus.

Jadi tak hanya di dalam saja, rektor dan pihak kampus juga harus pehatikan mahasiswa di luar kawasan kampus.

Itu karena bisa saja mahasiswa jadi pribadi lain yang tak sesuai dengan apa yang kampus ajar, jika tak dapat perhatian dengan baik.

Misalkan, di kampus mahasiswa dapat ilmu tentang Pancasila juga kebangsaan.

Di luar kampus bisa saja mereka lakukan hal ekstrem yang tak sesuai dengan norma dan ajaran yang ada.

Berita Terkait