Inggros, Kampartrapost.com – Kabinet Inggris akan melakukan pertemuan pada Senin (20/12/2021) untuk membahas terkait penyebaran varian Omicron di Eropa. Pertemuan ini di lakukan setelah Belanda melakukan lockdown keempat mereka dan negara Eropa lain mempertimbangkan untuk menunda perayaan natal.
Melansir The Associated Press, penyebaran varian omicron yang kian melonjak di seluruh Eropa dan Amerika membuat pemerintah khawatir. Setidaknya hanya butuh dua hingga tiga hari virus dengan cepat menyebar di London dan memberikan dampak pada pemulihan ekonomi global.
Varian ini pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika selatan dan Hong Kong dan sejauh ini telah di laporkan di setidaknya 89 negara. Namun, tingkat keparahan penyakit yang di timbulkannya masih belum jelas.
Baca juga: NASA Bakal Luncurkan Teleskop Luar Angkasa Webb Jumat Depan
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan lockdown pada hari Sabtu. Ia memerintahkan penutupan semua tapi penting toko, serta restoran, penata rambut, gym, museum dan tempat umum lainnya dari Minggu sampai 14 januari.
Inggris telah melaporkan rekor tingkat kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Kabinet dijadwalkan bertemu pada pukul 2 siang (1400 GMT), kata juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson.
“Pada titik ini kami masih memantau data dan mengawasinya dengan cermat,” kata juru bicara itu ketika ditanya tentang kemungkinan pembatasan lebih lanjut.
“Kami akan memperbarui publik jika ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan, pada kesempatan sedini mungkin,” lanjutnya.
Dua belas orang di Inggris telah meninggal dengan varian Omicron, Wakil Perdana Menteri Dominic Raab mengatakan pada hari Senin. Ia menolak untuk mengesampingkan pengetatan pembatasan sosial.
Baca juga: SpaceX Meluncurkan 52 Satelit Starlink dari Pangkalan California
“Saya tidak bisa memberikan jaminan yang keras dan cepat,” katanya kepada Times Radio.
“Dalam menilai situasi, kami sangat bergantung pada data nyata yang masuk dan akan membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk menilai masalah kritis dari keparahan Omicron ini,” lanjutnya.
Panel penasihat ilmiah pemerintah Jerman mengatakan pada hari Minggu bahwa perlu untuk membatasi kontak lebih lanjut. Sebab dengan data sejauh ini menunjukkan bahwa booster saja tidak akan cukup untuk menahan penyebaran virus.
Perdana Menteri negara bagian North Rhine-Westphalia, Hendrik Wuest, tidak mengesampingkan pembatasan kontak pada orang-orang yang telah melakukan vaksinasi penuh atau mendapat suntikan booster.
“Kita harus berhati-hati dalam mengesampingkan apa pun,” katanya kepada penyiar ARD pada hari Senin.