Beijing, Kampartrapost.com – Otoritas Kesehatan di Beijing, menemukan kasus pneumonia antraks mematikan pada seorang warga yang berasal dari Chengde, Provinsi Habei.
Setelah ambulance setempat membawa pasien ke rumah sakit di Beijing. Empat hari setelahnya pasien menunjukkan beberapa gejala yang merujuk ke penyakit antraks. Kata Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Beijing pada pers pada Senin (9/8/2021).
Otoritas kesehatan Beijing melaporkan jika pasien tersebut memiliki riwayat kehidupan yang sangat erat dengan sapi dan domba serta hewan ternak lainnya. Antraks termasuk kedalam virus yang sangat memayikan jika penderitanya tidak mendapatkan penanganan yang baik dan tepat.
Pantogen penyebab antraks biasanya Bacillus anthracis. Pada umumnya manusia memanfaatkan pantogen ini menjadi senjata biokimia. Penggunaan pantogen ini telah berlangsung pada abad ke-20. Media Tiongkok melaporkan pada Selasa (10/8/2021).
Baca juga:Â Dari Fiji ke Selandia Baru, Pendiri Google Bersembunyi Kenapa?
Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Beijing, antraks ini lazimnya berada pada sapi dan domba serta sejenisnya. Manusia biasanya akan terinfeksi jika mereka melakukan kontak langsung dengan hewan-hewan tersebut yang sedang sakit atau terinfeksi virus tersebut.
Beberapa Badan Kesehatan melaporkan biasanya 95% penderita yang terinfeksi virus antraks ini mengalami infeksi pada kulit yang menyebabkan luka dan nekrosis atu cedera yang mengakibatkan kematian dini pada sel-sel dan jaringan hidup.
Penderita pneumoia antraks ini akan dalam bahaya jika mereka sampai menghirup debu yang mengandung bacillus anthracis.
Baca juga:Â Korea Selatan Bebaskan Miliarder Samsung Setelah Terjangkit Skandal Korupsi
Biasanya seseorang bisa terkena pneumonia antraks karena mengkonsumsi makanan atau daging yang telah terkontaminasi dengan antraks ini. Gejalan yang ditimbulkan dari orang yang terinfeksi antraks ini mulai dari mual, muntah, dan diare.
Namun, kabar baiknya penyebaran virus antraks ini tidak secepat penyebaran flu ataupun Covid-19 jika penularannya langsung antar manusia.
Melansir dari bebrapa media kesehatan, untuk mengatasi dan mencegah penularan antraks ini yang paling tepat adalah penggunaan antibiotik.
Antibiotik pengobatan paling efektif pada penderita antraks. Namun, antibiotik hanya berguna untuk penderita dengan gejala ringan. Jika mendapati gejala yang parah sebaiknya melakukan pengecekan kesehatan kepada dokter terdekat.