Kemenkes Turki: Musim Panas ini Menjadi Periode Terakhir Masyarakat Gunakan Masker

Turki, Kampartrapost.com Musim panas tahun ini akan menjadi momen terakhir di mana masker wajah wajib dipakai oleh masyarakat Turki.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca pada Rabu (02/06/2021)  dengan alasan bahwa akses vaksin COVID-19 untuk masyarakat Turki semakin meningkat.

Dilansir dari Daily Sabah, pernyataan Koca disampaikan pada saat berlangsungnya konferensi pers online yang dilaksanakan setelah pertemuannya dengan Dewan Penasihat Ilmiah Coronavirus Turki. Di forum itu, Koca berbicara secara rinci tentang upaya terbaru Turki untuk mengembalikan kehidupan normal masyarakat.

Koca juga menjabarkan keberhasilan Turki baru-baru ini dalam mengurangi jumlah kasus virus korona harian, dari rekor tertinggi sekitar 60.000 pada April menjadi 6.000 minggu ini.

Koca kemudian mengatakan bahwa sudah waktunya bagi Turki untuk memulai periode normalisasi lain menyusul kampanye vaksinasi yang semakin intens.

Baca juga:

Namun, dia tetap mewaspadai apa yang terjadi pada periode normalisasi sebelumnya, ketika orang menjadi terlalu santai dan mengabaikan ancaman virus korona yang masih ada.

Setelah setiap upaya normalisasi (dilakukan), di mana kami kehilangan kendali, kami telah mengalami luka yang dalam dengan (adanya) peningkatan eksponensial dalam jumlah kasus dan kematian setiap hari. Satu hal yang jelas, selama kita gagal bersosialisasi secara terkendali, kita membayar mahal (pandemi ini) secara medis, ekonomi, dan sosiologis,” kata Menteri tersebut.

Koca mengakui bahwa ‘lockdown’ adalah alat yang efektif untuk mengendalikan penyebaran wabah COVID-19. Namun di sisi lain, Koca juga mengakui bahwa pembatasan berat seperti itu berefek pada keadaan psikologis masyarakat.

“Kita tidak boleh menyia-nyiakan perjuangan ‘lockdown’ (sebelumnya) dengan cara mencoba segera kembali ke gaya hidup kita yang sebelumnya (normal). Meskipun kita telah menempuh perjalanan jauh dalam perjuangan kita melawan pandemi, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa virus itu masih ada di antara kita,” tekan sang Menteri.

Koca kemudian menekankan pentingnya tindakan pencegahan pribadi. Karena upaya tersebut akan memainkan peran yang jauh lebih penting mulai sekarang. Dengan usaha itu, ia yakin bahwa musim panas tahun ini akan menjadi waktu terakhir dimana masyarakat diwajibkan memakai masker.

“Kita akan mencoba untuk bergabung dengan kehidupan yang kembali normal. Ini akan menjadi musim panas terakhir ketika wajah kita berkeringat dengan masker di depannya,” tambahnya.

Berbicara tentang kampanye vaksinasi Turki dan upaya untuk produksi massal di dalam negeri, Koca mengatakan vaksin adalah satu-satunya alat paling efektif yang dimiliki umat manusia untuk melawan pandemi.

Koca percaya bahwa vaksinasi adalah kunci dari terbebasnya masyarakat dari COVID-19. Vaksinasi lah yang menjadi harapannya untuk membuat masyarakat Turki Kembali hidup normal.

“Sudah jelas bahwa kita dapat meninggalkan pandemi setelah musim panas ini jika kita dapat terus melakukan kampanye vaksinasi. Tapi untuk itu, saya punya satu permintaan baru dari Anda: Tolong (supaya anda) divaksinasi,” tegas menteri.

Baca juga:

Sejauh ini, Turki telah memberikan lebih dari 29 juta vaksin COVID-19 pada rakyatnya. Namun keraguan masyarakat tetap tinggi dan menjadi risiko yang cukup besar. Hal ini dipicu oleh disinformasi yang merajalela beredar di media sosial. Disinformasi ini memicu keprihatinan sejumlah besar orang tentang keamanan dan efektivitas vaksin.

Turki saat ini menggunakan vaksin dari Sinovac dan Pfizer/BioNTech China.  Sputnik V buatan Rusia juga akan segera digunakan.

Koca menyebutkan bahwa masyarakat tidak perlu memusingkan diri untuk membandingkan satu vaksin dengan yang lain.

“Anda akan membutuhkan studi bertahun-tahun (untuk itu). Vaksin COVID-19 relatif baru. Yang penting vaksin-vaksin ini sudah lulus uji klinis dan, uji efisiensi dan keamanannya,” ujarnya.

Menurut Koca, setidaknya 60% populasi di Turki perlu divaksinasi sebelum pandemi benar-benar dapat dikendalikan, karena itulah ambang batas minimum di mana kekebalan Bersama (herd immunity) diharapkan muncul.

“Itulah mengapa kita perlu divaksinasi untuk melindungi diri kita sendiri dan orang yang kita cintai. Saya ingin ulangi sekali lagi, jalan menuju normalisasi terletak pada vaksin.”

Koca juga mengatakan upaya Turki untuk memproduksi vaksin sendiri akan segera memulai uji coba Fase 3 dan akan mulai digunakan segera setelah lulus tes.

Tak lama setelah konferensi persnya, Koca mengumumkan di Twitter bahwa memperluas kampanye vaksinasi untuk mencakup semua guru, tanpa memandang usia mereka.

Menurut data Kementerian Kesehatan Turki pada hari Rabu (02/06/2021), Turki telah mencatat 7.181 kasus baru dan 112 kematian akibat COVID-19 selama sehari terakhir, dengan total sekitar 84.000 kasus aktif.

 

Berita Terkait