14 orang meninggal dunia akibat kecelakaan kereta gantung di Italia Utara

INTERNASIONAL, KAMPARTRAPOST.COM – Setidaknya empat belas orang termasuk seorang anak kecil meninggal dunia pada hari Minggu 23 Mei 2021 waktu setempat akibat jatuhnya sebuah kereta gantung di wilayah pegunungan Piedmont, Italia, kata layanan darurat setempat.

Dua anak mengalami luka parah dan diterbangkan ke Turin namun salah satunya telah meninggal di rumah sakit.

Baca juga: Tetap Produktif di Masa Pandemi COVID-19? Bisa ngga ya?

Kecelakaan itu terjadi di daerah Stresa-Mottarone Cableway, di tepi Danau Maggiora yang berada di sekitar 90 kilometer barat laut Milan.

Berdasarkan gambar yang diterbitkan oleh layanan darurat menunjukkan puing-puing kereta gantung yang hancur di tanah yang tampak seperti tempat terbuka di antar pohon pinus dan menghadap ke danau.

Menurut kementerian infrastruktur Italia, kecelakaan itu tampaknya disebabkan oleh putusnya kabel yang berada di bagian atas rute. Padahal jalur ini sebenarnya baru direnovasi pada tahun 2016 lalu dan baru dibuka kembali setelah pembatasan Covid-19.

Baca juga: Mulai 1 Juni Mendatang: Nasabah Bank Pelat Merah Milik BUMN Terapkan Tarif Berbayar Untuk Cek Saldo Dan Tarik Tunai

Menurut salah satu siswa yang menjadi pengunjung kereta gantung tersebut, Luisa Tesserin, kereta gantung tersebut berjalan baik-baik saja sebelum kejadian kecelakaan terjadi.

“Rencana kami adalah mendaki Gunung Mottarone karena pemandangannya indah dari sana. Kami naik kereta gantung satu jam sebelum tragedy itu, semuanya baik-baik saja,” jelas Luisa dikutip dari euronews.

“ini adalah jalur kabel yang semua perawatannya telah dilakukan,” kata pemilik restoran local Angelo Garavaglia.

Angelo menambahkan “mereka telah menghabiskan banyak uang, mereka telah melakukan banyak pekerjaan. Saya pikir itu adalah sebuah insiden, sebab sistemnya dalam keadaan baik”.

Baca juga: Aghi Ayo Onam atau Ayo Zora; Antara Masalah dan Ibadah

Presiden regional Piedmont Stefano Allasia menyebutkan insiden itu sebagai “tragedi besar” yang ia tulis dalam sebuah postingan di Facebook.

“Pikiranku tertuju pada keluarga orang-orang yang kehilangan nyawanya,” tulisnya. Ia menambahkan “Dalam menghadapi kematian begitu banyak nyawa, kita hanya bisa kecewa dan berduka.”

Dewan kota Stresa mengatakan di Facebook bahwa mereka “ikut merasakan penderitaan keluarga yang terlibat dalam tragedi Funivia.”

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan dia “sangat sedih” dengan “kecelakaan tragis”. “Saya menyampaikan belasungkawa dari seluruh pemerintah kepada keluarga para korban, dengan pemikiran khusus untuk anak-anak yang terluka parah dan keluarga mereka.”

Baca juga: Sah! Telkomsel yang Pertama Gelar Layanan 5G di Indonesia

Berita Terkait