Korea Selatan, Kampartrapost.com – Korea Utara pada Jumat (17/12/2021) memperingati 10 tahun kematian mantan pemimpin Kim Jong Il dengan seruan loyalitas publik yang lebih besar kepada Kim Jong Un.
Di tengah perjuangan Korea Utara untuk keluar dari pandemi ini membuat Kim Jong Un mengajak seluruh rakyat Korea Utara bersatu.
Melansir Associated Press, dalam 10 tahun memimpin Korea Utara sejak kematian ayahnya, Kim Jong Un telah mendapatkan kekuasaan absolut yang sama yang seperti Kim Jong Il dan Kim Il Sung, kakek pemimpin dan pendiri negara saat ini.

Baca juga: Ikuti Trend, Boeing Bakal Bangun Pesawat di Metaverse
Terlepas dari guncangan ekonomi besar-besaran yang di sebabkan oleh tindakan anti-virus yang kejam. Dan juga diplomasi yang lama tidak aktif dengan Amerika Serikat.
Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan politik dan beberapa ahli luar mempertanyakan cengkeraman kekuasaan Kim.
Tetapi stabilitas jangka panjang pemerintahan Kim Jong Un masih bisa di pertanyakan jika dia gagal.

Untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan yang sedang berlangsung dan meningkatkan mata pencaharian publik, beberapa pengamat mengatakan.
Baca juga: Khawatir Akan Omicron, Prancis Perketat Perbatasan Inggris
Pada Jumat malam, saat sirene meraung selama tiga menit, warga Korea Utara terdiam dan membungkuk untuk menghormati Kim Jong Il.
Mobil, kereta api dan kapal membunyikan klakson, bendera nasional diturunkan menjadi setengah tiang.
Kemudian massa orang mendaki Bukit Mansu Pyongyang untuk meletakkan bunga dan membungkuk di depan patung raksasa Kim Jong Il dan Kim Il Sung.
Surat kabar utama Korea Utara Rodong Sinmun menerbitkan artikel yang memuja Kim Jong Il. Mereka juga menyerukan persatuan yang lebih besar di belakang Kim Jong Un.