Jerman, Kampartrapost.com – Jerman meresmikan Akademi Pendidikan Agama Islam pertama yang bernama Islamkolleg Deutschland (IKD).
Peresmian tersebut dilaksanakan pada Selasa (15/06/2021). Itupun sudah sering tertunda akibat pandemi Covid-19.
Kemendagri Jerman, Horst Seehofer menerima dengan baik perencanaan pembukaan IKD sebagai “kabar baik bagi umat Islam di Jerman”.
Akademi Pendidikan Agama Islam ini adalah program yang telah dirancang oleh Kemendagri Jerman, ia juga bertanggung jawab perihal agama dan kepentingan kelompok-kelompok agama di Jerman.
Horst mengatakan pendirian IKD ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah imam dan yang bisa berkhutbah dalam bahasa Jerman.
Ender Cetin sebagai mahasiswa angkatan pertama di IKD mengatakan peresmian Akademi Pendidikan Islam ini sudah lama ditunggu di Jerman.
Ender Cetin juga sudah pernah menjadi imam dan ia mengaku senang dengan kemungkinan mengikuti pendidikan Islam di Jerman, ini merupakan profesi yang baginya “menawarkan perspektif masa depan”.
Islam di Jerman
Secara kultural, Jerman bukan tempat yang aman bagi umat Islam. Namun, agama Islam berkembang pesat di Jerman dan juga Eropa Barat.
Populasi Muslim di Jerman saat ini merupakan populasi terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis. Dan akan terus bertambah karena banyaknya imigran dari berbagai belahan dunia.
Banyak nya imigran di Jerman berawal pasca Perang Dunia II perekonomian Jerman hancur. Lalu pada tahun 1960-an pemerintah Jerman inisiatif mendatangkan imigran dari berbagai negara untuk membangun kembali perekonomian negara yang telah meraih 4 kali juara piala dunia itu.
Para imigran tersebut menjadi buruh di beberapa kota industri dan mereka memilih untuk menetap di Jerman
Maka, banyak para politikus Jerman menganggap Jerman sebagai negeri para imigran
Agama Islam di Jerman saat ini menjadi agama terbesar kedua setelah Kristen. Tidak mudah bagi umat Muslim untuk menjalani kehidupan di Jerman
Baca juga: XL Axiata Perluas Jaringan di Sulawesi Utara
Mereka juga mengalami banyak masalah, salah satunya masalah diskriminatif. Perlakuan diskriminatif itu mereka rasakan di ranah sosial dan seiring dengan merebaknya islamofobia dan esktrem kanan Kristen di Eropa Barat.
Muslim di Jerman sendiri memiliki banyak aliran. Total umat Islam di Jerman sekitar 65% dan itu terbagi-bagi dalam beberapa aliran.
Aliran Syiah-Alawiyah 12%, Syiah-Yazidiyah 7%, Syiah-Turki 2%, Ahmadiyah 1,7%, Ibadi 0,3%, Mistik 0,1%, dan aliran lainnya yang termasyk Syiah Imamiyah dan Ismailiyah 4,0%.
Organisasi Islam di Jerman
1. Verband der Islamischen Kulturzentren (Persatuan Pusat Kebudayaan Islam, VIKZ)
Komunitas ini merupakakan yang tertua di Jerman yang berdiri pada tahun 1973. Dalam komunitas ini terdapat 100.000 anggota sufi, dan mereka juga melakukan program-program yang postif.
Seperti program pelatihan Imam, kursus baca Al-Qur’an, serta kursus Syariah. Komunitas ini berkaitan erat dengan gerakan tarekat Sufi Sulayman (1888-1959).
VIKZ ini juga sudah tersebar 300 cabang di seluruh Jerman dan 160-250 tempat ibadah.
2. Diyanet I’leri Turk-Islam Birli’i (Turkish Islamic Union for Religious Affairs)
DITIB merupakan organisasi Islam terbesar yang mewakili Muslim Turki di Jerman. Organisasi ini juga sudah tersebar di sejumlah negara Eropa yang terdapat komunitas Muslim Turki.
Lebih dari 250 organisasi Islam masyarakat Muslim Turki di Jerman yang sudah bergabung dalam organisasi ini. Sementara 300 organisasi Islam dan 800-900 tempat ibadah dikontrol oleh DITIB
Beberapa tugas dari organisasi ini adalah melayani pengurusan visa, izin imam, izin konstruksi masjid, guru agama,dan pelatihan bahasa Jerman.
3. Islamische Gemeinschaft Milli Gorus (Komunitas Islam Milli Gorus, IGMG)
IGMG adalah organisasi yang telah berdiri sejak tahun 1985. Organisasi ini merupakan kompetitor DITIB. Hal itu akibat organisasi ini juga memiliki hubungan sangat dekat dengan partai Islamist di Turki.
IGMG memiliki sekitar 26.500 anggota dan 400-600 tempat ibadah dan mereka juga mendirikan sekolah-sekolah Al-Qur’an, mengorganisir masjid dan haji.
Di Eropa organisasi ini sudah memiliki 14 cabang dan memiliki impian untuk mendirikan Negara Islam Turki. Selain itu, banyak generasi muda yang telah di cuci otaknya oleh organisasi ini dengan cara memberikan pemikiran Islamist dan anti barat.
4. Zentralrat der Muslime in Deutschland (Dewan Pusat Muslim, ZMD)
Organisasi ini berdiri pada tahun 1994 yang pemimpinnya adalah Ayyup Axel Kohler. Anggotanya sudah tersebar di delapan negara bagian di Jerman. Anggota dari ZMD berjumlah antara 12.000 hingga 20.000 anggota
ZMD mendapatkan dana dari Liga Muslim dari Saudi Arabia dan memiliki hubungan erat dengan Ikhwanul Muslimin.
Organisasi ini juga menaungi sekitar 400 tempat ibadah dan 18 organisasi keagamaan.