Lika-Liku Generasi Sandwich, Beban atau Kewajiban?

Kampartrapost.comGenerasi sandwich adalah istilah yang untuk para anak yang harus memenuhi kebutuhan finansial keluarga, baik orang tua maupun saudaranya.

Asal mula kenapa lahir istilah ‘sandwich’ adalah karena generasi ini berada di tengah-tengah.

Ibarat isian sandwich yang ada di tengah dua roti, sehingga keadaanya terhimpit.

Istilah yang sudah mulai masyarakat tahu terutama generasi milenial ini berasal dari Amerika Serikat.

Dorothy A. Miller, seorang profesor sekaligus direktur praktikum Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat adalah orang yang kenalkan istilah generasi sandwich pada publik di tahun 1981.

Baca juga: DMI Klarifikasi Terkait Aturan Shalat Jumat Dua Gelombang Saat Ini

Hal tersebut ia kemukakan dalam sebuah jurnal penelitian dengan judul “The ‘Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging”.

Dalam jurnalnya, Miller ungkap generasi sandwich adalah generasi orang dewasa saat ini, yang harus tanggung hidupnya, sekaligus juga orang tua dan anak-anaknya.

Seorang anon lewat akun twitter tubirfess pada Minggu (15/8/2021) bagikan ceritanya perihal jadi salah seorang bagian generasi sandwich.

Shoutout to orang orang yang dijadikan sapi perah income orangtuanya. Semangat ya buat orang orang yang berniat baik tapi tetep diteken. An update to this story: sekarang ortu maunya pegang atm gaji gue karena merasa berhak mengatur keuangan gue buat keluarga”.

Pernyataan anon itu pancing banyak reaksi netizen. Banyak dari mereka yang beri semangat, dan ada juga yang bagi kisah pribadi mirip dengan cerita anon.

Baca juga: Jalan Tol Pekanbaru – Padang Resmi Dihentikan di Sicincin dan Pangkalan

Seorang anak sejatinya memang harus berbakti kepada orang tua. Dalam agama pun sudah sebut tentang salah satu dosa terbesar adalah dosa melawan orang tua.

Sedangkan perihal orang tua yang kadang tidak mengerti anak masih tabu, karena stereotype yang sebut bahwa orang tua hanya perlu atur anak, dan anak harus paham kalau itu yang terbaik untuk mereka.

Padahal jika lihat kenyataan, anak dengan orang tua yang kerap beri kasih sayang tentu akan tumbuh jadi anak penuh bakti, tanpa perlu orang tua ungkit tentang bagaimana jasanya pada anak.

Hubungan antara orang tua dan anak adalah mutual, relasi satu sama lain.

Perihal anak sebagai ‘sapi perah’ orang tua karena salah satu bentuk bakti adalah hal yang salah.

Baca juga: Cerita Nakes Disuntik Vaksin Moderna, Efek Samping Pegal-Demam Sampai H+3

Komunikasi antara orang tua dan anak adalah hal penting dalam keluarga.

Jika anak yang sudah bekerja terbuka tentang keadaan finansialnya dan orang tua berusaha untuk paham, maka tak perlu adanya istilah generasi sandwich.

Permasalahan ini tak akan lepas jika anak dan orang tua saling menyalahkan satu sama lain.

Dengan pemahaman dan saling tahu satu sama lain, maka anak akan dengan senang hati dan dalam rangka bakti menolong orang tua.

Begitupun dari pihak orang tua. Tak perlu ada paksaan bagi anak untuk tanggung beban finansial keluarga jika anak belum sanggup, terlebih dalam keterpaksaan.

 

 

 

Berita Terkait