Luncurkan Rudal, China Sebut Sebagai ‘Uji Rutin’ Teknologi Baru

China, Kampartrapost.com – China pada Senin (18/10/2021) menyebut peluncuran rudal terbarunya hanyalah sebuah tes uji coba untuk melihat apakah rudal tersebut dapat di pakai kembali.

Melansir ABC News, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan peluncuran itu melibatkan pesawat ruang angkasa dan sangat penting untuk mengurangi biaya penggunaan pesawat ruang angkasa.

Hal ini dapat memberikan cara yang nyaman dan terjangkau untuk melakukan perjalanan pulang pergi untuk penggunaan ruang damai umat manusia.

Baca juga: Facebook Bakal Rekrut 10.000 Karyawan Untuk Bangun ‘Metaverse’, Apa itu?

Program luar angkasa China saat ini tengah di jalankan oleh militernya. Hal ini pula terkait erat dengan agendanya untuk membangun rudal hipersonik dan teknologi lain untuk mengimbangi kekuatan Amerika Serikat.

“China akan bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia. Guna untuk penggunaan ruang angkasa secara damai dan kepentingan umat manusia,” kata Zhao. Ia berkomentar pada Agustus beberapa hari setelah China meluncurkan awak tiga orang kedua untuk staf stasiun ruang angkasa pada misi enam bulan.

Di samping program luar angkasanya, ekspansi China ke dalam teknologi rudal hipersonik dan bidang canggih lainnya telah menimbulkan kekhawatiran karena Beijing menjadi semakin tegas.

Baca juga: Menjadi Satu-satunya Smartphone Ramah Lingkungan, Apa itu Fairphone?

Hal ini diperburuk karena klaim China terhadap laut dan pulau di Laut China Selatan dan China Timur. Selain itu juga terkait sebagian wilayah di sepanjang pegunungan tinggi yang saat ini masih menjadi sengketa.

Jepang, salah satu rival regional utama China, mengatakan akan meningkatkan pertahanannya terhadap senjata ofensif baru China.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno pada hari Senin menyebutnya sebagai ancaman baru yang akan sulit dihadapi oleh peralatan konvensional.

Mengutip ABC News, Matsuno mengatakan China tampaknya dengan cepat mendorong pengembangan senjata nuklir hipersonik untuk mendapatkan kemampuan serangan yang dapat menembus pertahanan rudal.

“Kegiatan militer China yang berkembang pesat dan meningkat di laut dan wilayah udara. Ini telah menjadi perhatian keamanan yang kuat bagi kawasan itu termasuk Jepang dan masyarakat internasional,” kata Matsuno.

Baca juga: Sanksi WADA terhadap Indonesia karena tak penuhi target program anti-doping, mengapa bisa terjadi?

Berita Terkait