Kampartrapost.com – Dinilai dapat membimbing masyarakat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sandang gelar kehormatan yang diberikan langsung oleh Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Dipuji seperti seorang pahlawan, selain mampu membimbing masyarakat Anies juga ikut andil pada majunya masyarakat betawi.
Ketua Majelis Adat Bamus Betawi Nuri Thaher beri langsung penghargaan yang pelaksanaannya bertempat di ruang Balai Agung, Kompleks Balai Kota DKI Jakarta.
Ia menyebutkan bahwa gelar kehormatan diberikan pada tokoh yang menjalankan tugas di kawasan Jakarta.
Baca juga: Banyak Mahasiswa Indonesia yang Bekerja Tak Sesuai Prodi, Nadiem: Maksimal 20 Persen
Selain itu mereka yang dapat gelar dinilai baik dan dapat membimbing masyarakat oleh keluarga besar Majelis Adat Betawi.
Banjir pujian, Anies juga disanjung karena telah sukses menjaga serta memajukan masyarakat Betawi.
Sebagai ketua Bamus, Thahir menilai bahwa Anies Baswedan adalah orang yang sangat meneladani pemikiran dari rakyat.
Serta bagaimana ia membangun Jakarta untuk kebahagian masyarakat, khususnya untuk kaum Betawi.
Baca juga: Antisipasi Gelombang 3 Covid-19, Pemerintah Putuskan Hapus Cuti Bersama
Di bawah kepemimpinannya, sudah tak diragukan dedikasi dan prestasi Anies untuk wilayah ibu kota.
Sejak dilantik dari tahun 2017 untuk mengabdikan diri pada DKI Jakarta, telah banyak kemajuan di berbagai bidang yang sukses dilakukan.
Sejumlah prestasi yang telah Jakarta raih di bawah kepemimpinan Anies antara lain Honorable Mention yang diraih pada Sustainable Transport Award 2020 dan Penghargaan dari Kemenag untuk Gubernur Anies Baswedan atas Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan di DKI Jakarta.
Untuk bidang transportasi ada juga penghargaan yang diraih oleh PT Transjakarta sebagai TOP Corporate Performance 2020.
Baca juga: Resep Pembaca: Resep Carang Gesing yang Legit Wangi untuk Camilan
Pada pemberian gelar kehormatan dari Bamus Betawi sendiri, ada juga sejumlah tokoh selain Anies yang mendapat penghargaan itu.
Antara lain Mayjen TNI Eddie Marzuki Nalapraya, Prasetyo Edi Marsudi, serta Mohammad Taufik.