Kampartrapost.com – Fenomena matahari dengan cincin di Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada Jumat (18/2/2022) hebohkan warga. Kejadian langka itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.
Menanggapi kejadian alam tersebut, BMKG memberi penjelasan bahwa fenomena tak lazim itu adalah fenomena optis. Lingkaran yang mengelilingi juga tak hanya bisa terjadi di matahari, namun juga dapat menghampiri bulan dan sumber cahaya lainnya.
Pada siang hari lingkaran tersebut akan menemani matahari, sedangkan untuk bulan terjadi di malam hari. Lingkaran juga dapat terjadi pada sumber cahaya buatan seperti lampu penerangan jalan.
“Fenomena ini merupakan fenomena optis. Lingkaran cahaya tersebut dapat terjadi di sekotar matahari, bulan, dan kadang-kadang terjadi pada sumber cahaya lain,” tulis keterangan pada akun Instagram BMKG Kalimantan Barat.
Kejadian tersebut juga bisa disebut dengan isilah ‘halo’. Kata halo sendiri muncul dari bahasa Yunani yang memiliki arti lingkaran cahaya.
Baca juga: TNI AL Selidiki Dua Benda Serupa Rudal di Kepulauan Selayar
Di siang hari halo terjadi disebabkan pembiasan sinar matahari dari awan tinggi jenis circus dengan ketinggian kurang lebih 10 km di atas permukaan bumi.
Awan circus di siang hari sendiri memiliki material es kristal, sehingga halo dapat terjadi.
Dari sejumlah sumber, dikatakan bahwa halo bisa mencapai hingga 300 km, yang mana menandakan keadaan alam yang jarang terjadi itu bisa dilihat dalam wilayah yang luas dalam satu waktu.
Untuk rentang waktunya, halo dapat terjadi lebih dari satu jam, dilihat dari kondisi atmosfer.
Lebih lanjut, BMKG mengungkapkan bahwa cuaca di Singkawang saat itu tidak berawan hujan dan atmosfer yang cukup lembab.
Baca juga: Kartu BPJS jadi Syarat Wajib Penjualan Tanah, DPR: Apa Hubungannya?
“Kondisi menjelang siang hari (Jumat) tadi di sekitar Kabupaten Mempawah hingga Singkawang terpantau pada radar cuaca tidak terdapat awan penghujan, namun kondisi atmosfer cukup lembab,” papar BMKG.
Kondisi halo sendiri tidak berpengaruh pada kecenderungan potensi cuaca untuk waktu yang akan datang, disebabkan situasinya banyak dipengaruhi atmosfer.