Menteri Prancis Marah atas Keputusan Karantina Inggris yang Diskriminatif

Prancis, Kampartrapost.com – Kamis, (29/7/2021) menteri Prancis menanggapi atas keputusan Inggris untuk mencabut persyaratan karantina bagi wisatawan yang sudah melakukan vaksinasi penuh dari AS maupun UE kecuali Prancis.

Clement Beaune, Menteri Eropa Prancis, mengatakan jika keputusan ini adalah diskriminatif dan sulit untuk memahaminya.

“Secara ilmiah ini sama sekali tak berdasar, saya pikir ini adalah keputusan yang diskriminatif terhadap Prancis, karena semua orang Eropa. Bahkan dari negara-negara yang memiliki situasi kesehatan yang lebih sulit dari pada kita karena varian delta atau tidak peduli dengan karantina,” Kata Beaune.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Turki, 3 Orang Tewas dan 58 Luka-luka

“Terus terang, ini sungguh berlebihan dan sudah tidak dapat dipahami dari sudut pandang kesehatan.” Tuturnya kepada penyiar Prancis LCI pada Kamis pagi.

“Saya mungkin memahami ini karena varian Beta, varian yang terkenal di Afrika Selatan. Dimana kurang dari 5% kasus yang ada di Prancis dan sebagian wilayah luar negeri yang tidak peduli dengan arus perjalanan menuju Inggris Raya,” Tambahnya.

Komentar Beaune muncul sehari setelah otoritas Inggris dalam sepuluh hari terakhir ini mengabaikan persyaratan isolasi mandiri selama 10 hari. Persyaratan itu berlaku bagi wisatawan dari negara-negara kuning, yang mencakup AS dan UE selama mereka telah melakukan vaksinasi.

Keputusan itu nantinya akan berlaku mulai 2 Agustus. Kecuali Prancis yang mana Inggris menggolongkannya sebagai “amber plus” karena kekhawatirannya akan varian beta.

Sementara itu Inggris berada dalam katagori oranye di Prancis. Berarti orang yang telah melakukan vaksinasi lengkap dapat melakukan perjalanan ke Prancis tanpa melakukan karantina pada saat kedatangan.

Keputusan Inggris dalam membuat kategori “amber plus” untuk Prancis ini banyak menuai kritik. Terutama pada komunitas Prancis di negara tersebut yang cukup besar. Mereka mengeluhkan jika pelonggaran aturan isolasi mandiri itu juga berlaku untuk mereka, karena termasuk dalam jajaran negara kuning.

Baca juga: Jokowi di Depan Ulama: Negara Sedang Hadapi Ujian Berat

“Pandemi ini dan perubahan peraturan perjalanan yang konstan telah berdampak besar bagi orang Prancis di Inggris. Kami bersama dengan perusahaan industry terkemuka dari sektor perjalanan dan pariwisata gagal memahami keputusan Inggris,” Kata Oliver Boudard, yang mengirimkan petisi agar Prancis diperlakukan sama.

Berita Terkait